Reportikaindonesia.com // Bali – Bupati Wajo, Amran Mahmud, tampil membawakan sambutan pada Rapat Kerja Nasional (Rakernas) Asosiasi Daerah Penghasil Migas dan Energi Terbarukan (ADPMET) 2022 di The Anvaya Beach Resort Bali, Kuta, Rabu (9/11/2022). Sosok kepala daerah bergelar doktor itu mewakili Ketua Umum ADPMET, Ridwan Kamil, yang berhalangan (masih di perjalanan).
Forum nasional ini dihadiri jajaran pejabat dari Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri) RI, Kementerian ESDM RI, hingga Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan RI. Selain itu, para gubernur, bupati, wali kota, dan pimpinan perangkat daerah penghasil migas anggota ADPMET, Sekretaris Jenderal ADPMET, para pakar ADPMET, serta pimpinan BUMD migas anggota ADPMET.
Amran yang juga Wakil Ketua Bidang Transisi Energi ADPMET menjelaskan, Rakernas bertema ADPMET Pledge for Transition & Net Zero Emission 2060 yang dilaksanakan ini merupakan upaya dan komitmen bersama untuk akselerasi transisi energi daerah penghasil migas.
“Hal ini dilakukan dalam rangka untuk menurunkan emisi gas rumah kaca dan mencapai tujuan Net Zero Emission pada tahun 2060. Kondisi tersebut tentunya merupakan kebutuhan untuk kita dan anak cucu kita nanti demi mewujudkan energi yang lebih bersih,” kata Amran.
Untuk mewujudkan hal itu, kata dia, pemerintah pusat dan daerah wajib mempunyai kebijakan energi yang tepat dengan langkah atau tahapan yang terukur dan arah tujuan jelas.
Amran mengurai bahwa ke depannya industri gas akan sangat berperan penting bagi pertumbuhan energi nasional. Hal itu tecermin dalam kebijakan energi nasional yang mengamanatkan gas bumi untuk digunakan secara optimal sehingga pemanfaatan gas bumi paling sedikit 22 persen pada 2025 dan paling sedikit 24 persen pada 2050.
“Tentu saja keberlangsungan produksi gas dan ketersediaan infrastruktur menjadi kunci penting demi target gas tersebut. Saat ini indonesia memiliki cadangan gas lebih besar daripada minyak. Selain itu, pemanfaatan gas bumi serta minyak bumi saat ini harus pula dilakukan dengan menggunakan teknologi-teknologi yang ramah lingkungan dan meminimalisir limbah,” jelasnya.
Amran juga menjelaskan peran ADPMET sebagai mitra strategis pemerintah dalam pengelolaan sektor migas dan energi terbarukan perlu diperkuat melalui penguatan organisasi, sinergi BUMN-BUMD, dan penguatan kordinasi serta hub investasi dalam pembangunan infrastruktur migas dan energi terbarukan di daerah.
“Apalagi, masih terdapat beberapa permasalahan dan tantangan yang harus segera kita carikan solusi terbaik agar pengelolaan migas dan energi terbarukan di Indonesia bisa semakin baik serta memberikan efek progresif bagi pembangunan dan kesejahteraan masyarakat,” ucap Amran.
Amran berharap Rakernas ini dapat membahas peta jalan yang menjadi kesepakatan dan komitmen daerah untuk melakukan transisi energi melalui pemanfaatan hasil pengelolaan usaha migas dan investasi energi terbarukan lebih terukur dan jelas arahnya.
“Kita juga berharap agar forum ADPMET ini bisa membantu memfasilitasi pemanfaatan gas selama masa transisi energy sebelum Net Zero Emission 2060,” tutur Ketua Ikatan Cendekiawan Muslim Indonesia (ICMI) Wajo ini.
Kepada para peserta rapat, Amran meminta agar semua semangat berdiskusi dan bertukar ide demi kemajuan sektor migas dan energi Indonesia.
Pada kesempatan ini, Wajo dianugerahi penghargaan kategori Komitmen Daerah Dalam Keaktifan di ADPMET yang diterima langsung oleh Amran. Selain Wajo, Provinsi Jawa Barat dan Kabupaten Musi Banyuasin juga turut mendapatkan penghargaan kategori ini.
Diketahui, Ketua Umum ADPMET, Ridwan Kamil, yang tak lain adalah Gubernur Jawa Barat sementara masih dalam perjalanan menuju ke Bali karena Selasa (8/11/2022) kemarin terjadi kebakaran di Balai Kota, Bandung. Ia kemudian meminta Amran selaku Wakil Ketua Bidang Transisi Energi untuk mewakili memberikan sambutan pada acara pembukaan.
(*/Fhat)