
Reportikaindonesia.com // Luwu Utara, Sulsel – Bawaslu luwu utara kebobolan lagi, salah satu anggota Panwascam tim kampanye 2020.
Bawaslu luwu utara telah melakukan pelantikan panwascam terpilih pada tanggal (28/10/2022) di Hotel remaja indah, yang di hadiri 45 anggota panwascam dari 15 kecamatan di luwu Utara.
Hal tersebut Menjadi sorotan Faisal Tanjung selaku ketua Baim Ham RI kabupaten Luwu Utara, pasalnya dalam pelantikan tersebut diduga adanya salah satu tim kampaye BISA pada Pilkada luwu utara tahun 2020 kemarin, yang seharusnya hal tersebut tidak di perbolehkan sebagai mana di atur dalam persyaratan pendaftaran calon panwascam poin 9 tidak terlibat sebagai tim kampaye salah satu calon sekurang-sekurangnya dalan jangka 5 tahun.
Ketua Bain HAM Luwu utara juga menyebut BawasLu Luwu utara di duga melanggar poin persyaratan sebagai anggota Panwaslu kecamatan jika anggota panwasLu bekerja di 2 intansi dan tidak melakukan pengunduran diri yang dilampirkan pada saat penerimaan Panwascam, maka itu adalah kecurangan seperti yang baru baru ini, ungkap ketua LS-Pinus..
Faisal Tanjung menyayangkan beberapa pelanggaran yang di duga di lakukan BawasLu Luwu utraa, Faisal tanjung juga meminta kepada DKPP untuk memberhentikan Semua Pimpinan BawasLu Luwu Utara dan dalam dekat ini ia akan membuat laporan resmi ke DKPP terkait pelanggaran bawasLu Luwu utara.
Seharusnya bawaslu sebagai lembaga netral tidak berpihak, jika seperti ini di mana posisi netralnya ujarnya.
Sebagai lembaga penyelenggara pemilu yang seharusnya profesional dalam melakukan penyeleksian anggota panwascan dan pengawasan pemilu 2024 Nantinya Sebagai mana Asas penyelenggaraan Pemilu
dalam UU No. 7 Tahun 2017 pasal 3.
- Mandiri
- Jujur
- Adil
- Berkepastian hokum
- Tertib
- Terbuka
- Proporsional
- Professional
- Akuntabel
- Efektif
- Efisien
Lanjutnya, bawaslu seharusnya menjadi contoh kepada masyarakat, bagaimana masyarakat mau tertib kalau pengawasnya tidak tertib.
Bukan hanya itu bawaslu lutra juga sudah pernah melanggar proses perekrutan panwascam lutra pada saat pilkada 2020 kemarin, jangan sampai itu di ulang kembali. Jelas faisal Tanjung.
(*/Tim)