
Reportikaindonesia.com // Tana Toraja, Sulsel — Dalam rangka kembali menghidupkan Perekonomian warga, pemerintah kabupaten (pemkab) Tana Toraja (Tator) kembali gelar Lovely Desember dimana setelah sekian tahun vakum , rangkaian kegiatannya diawali dengan even Toraja Millenal’s Creativity Festival di objek wisata alam Pango Pango, Kamis, 27 Oktober 2022.
Pada awak media Bupati Tator, Theofilus Allorerung disela-sela festival mengatakan bahwa pemkab Tator kembali menghidupkan kegiatan LD yang mengalami kevakuman selama beberapa tahun. Dengan harapan bisa mendorong kemajuan pariwista Toraja dan pemulihan perekonomian masyarakat pasca pandemi covid-19.
Dijelaskan Theofilus even LD merupakan salah satu momentum yang sangat baik disamping mendorong pariwisata dan perekonomian juga mengajak masyarakat Toraja terutama diaspora yang ada di rantau agar kembali bersama sanak saudara di kaampung halaman untuk merayakan Natal bersama, dan menikmati alam Toraja, dan menyaksikan even LD sehingga perputaran ekonomi masyarakat akan berkembang.
Lebih lanjut dikatakan Theofilus bahwa untuk kegiatan tahun ini, semua anggaran masih bersumber sepenuhnya dari APBD pemkab Tator, namun kedepan dirinya berharap kepada pemerintah propinsi dan juga pusat bisa mendukung, dan juga berharap agar pemerintah pusat agar even ini bisa dimasukkan sebagai salah satu kalender tahunan secara nasional, sehingga pariwisata Toraja kembali berjaya seperti tahun 80-90an.

Namun kedepan Theofilus berharap kepada pemerintah provinsi dan juga pusat agar bisa mendukung dan juga berharap agar pemerintah pusat agar even ini bisa dimasukkan sebagai salah satu kalender tahunan secara nasional.
“Sehingga pariwisata Toraja kembali berjaya seperti tahun 80-90an,”tutupnya.
Sementara itu, menurut kepala dinas pariwisata Tator, Adelheid Sosang kepada RAKSUL bahwa rangkaian LD saat ini, dimulai dengan kegiatan TMCF dalam rangka memperingati hari sumpah pemuda yang dilakukan di Pango-Pango dan diisi dengan berbagai kegiatan yang melitakan generasi muda Toraja yakni kegiatan living painting yang melibatkan salah satu maestro ternama yakni Zaenal Beta (pelukis dari tanah liat), dan tim pelukis dari Makassar, serta mengikutkan sejumlah pelajar.
Masih kata Adelheid acara ini juga diisi dengan band perform (musik alam), lomba vlog wisata, foto wisata dengan tema “Toraja Mala’bi’ dalam bingkai ” dan Millenial’ camp ( coaching clinic) yang melibatkan sejumlah youtober dan selegram.
(Salmon)