
Reportikaindonesia.com // Bekasi, Jawa Barat – Sanggar Ferla Seni dan budaya pencak silat kini hadir di Desa Kedung Pengawas Kecamatan Babelan Kabupaten Bekasi.
Selain untuk melestarikan seni bela diri khas Indonesia, kehadirannya juga diharapkan dapat mencetak atlet berbakat dan berprestasi di masa mendatang. Sabtu (21/01/2023).
Ketua Sanggar Ferla, Sanin mengatakan, “Sanggar ini terbentuk pada 2021 saat masa pandemi covid 19. Saat ini jumlah anggota sanggar sebanyak 40 orang dengan usia 7 hingga 18 tahun.”
“Sanggar seni pencak silat ini memiliki misi dan visi menjadikan generasi andal mengenal dan memahami seni dan budaya bangsa dengan berakhlakul karimah,” Ujarnya
Dikatakannya, aksi pendekar cilik acap kali turut sertw dalam memeriahkan di pesta hajatan untuk menerima tamu khusus sebagai palang pintu dan seni tari tradisional. Selain itu juga pernah diikut sertakan dalam ajang pentas pencari bakat antar anggota sanggar untuk mengikuti perlombaan salah satunya itu, lomba Ibing Pencug tingkat Nusantara di Karawang. Dan juga di tingkat Kabupaten yang dilaksanakan di GOR Tambun Kabupaten Bekasi.
Masih kata Sanin, pernah juga mengikuti perlombaan seni pencak silat, pencug, silek, silet, silat melayu, gavong , “Champion Ship 2022”, lalu ,yang di gelar di gedung pariwisata lapangan wibawa mukti.
“Alhamdulillah, sanggar perla ini mengikut sertakan sebanyak 27 perserta itu bisa meraih 20 medali emas dan 18 medali perak,” kata Sanin Ketua Sanggar Perla, rata rata menjadi Juara 1 dan 2, saat itu.

Menurutnya, program sanggar pencak silat ini bertujuan mempersatukan anak-anak dalam mengeskpresikan budaya, kesenian penca silat.
“Latihan untuk anak asuh di sanggar ini kami adakan selain di tempat sanggar dan juga dilingkungan pelataran dalam area desa setempat pada Sabtu dan Minggu malam dari pukul 20.00 wib – 21. 30 wib ,” katanya saat di temui awak Reportika Indonesia.com
“Kami akan dukung terus kegiatan positif seperti ini.” Kata Sertu Jajang Suhanda Babinsa Desa Kedung Pengawas.
Terpisah. Sementara itu, Kepala Desa Kedung Pengawas, Nasarudin berharap, “Kehadiran sanggar seni dan budaya pencak silat di wilayahnya itu agar dapat dilestarikan dan menjadi aktivitas positif bagi warga, khususnya anak-anak dan remaja, sehingga terhindar dari tawuran dan penyalahgunaan obat obatan terlarang.”
( Syuri )