
Reportikaindonesia.com // Toraja Utara, Sulsel – Para kandidat pemilihan kepala lembang (desa) antar waktu (PAW) Lembang Limbong Kabupaten Toraja Utara diminta ikhlas dan legowo.
Hal itu disampaikan Kepala Dinas Pemberdayaan Masyarakat Dan Pemerintahan Lembang, Simbong Ranggina saat meninjau proses pemungutan dan penghitungan suara pemilihan kalem antarwaktu, Senin (17/04/2023). Disampaikan, para kandidat memang bersaing, tetapi setelah pemilihan harus bisa bersanding dan bersatu, karena semua mempunyai tujuan yang sama, yaitu untuk kesejahteraan masyarakat.
Dijelaskan, pelaksanaan PAW memang secara teknis berbeda dari Pilkalem reguler. PAW dilakukan secara musyawarah mufakat atau melalui pemungutan suara. Namun, jumlah pemilihnya lebih sedikit, tidak sama dengan Pilkalem reguler. Pemilihnya, hanyalah mereka yang punya hak suara dalam musyawarah desa.
Tiga Lembang (desa) yang menggelar PAW, Yakni Lembang Buntu Tallunglipu Kecamatan Tallunglipu, Lembang Limbong Kecamatan Rantepao, serta Lembang Misa’ Ba’bana Kecamatan Buntao.
Terpantau awak media, Pemilihan Kepala Lembang antar waktu ini dilakukan secara keterwakilan dari beberapa unsur seperti Tokoh Masyarakat, Tokoh Adat, Tokoh Pendidikan, Tokoh Wanita dan Pengrajin. Jumlah Keterwakilan yang ikut memilih sebanyak 75 orang.

Dari hasil penghitungan suara dalam PAW , yang memperoleh suara terbanyak, yakni Micha Pongarrang dengan nomor urut 2 terpilih sebagai Kepala Lembang Limbong dengan Perolehan Suara sebanyak 38 suara, diikuti Marthen Panggalo yang memperoleh suara sebanyak 36 suara sedangkan nomor urut 1 Oktavianus Chandra Bandaso’ tidak memperoleh suara.
Sementara Kalem Terpilih Micha Pongarrang kepada media ini mengucapkan terima kasih kepada warga lembang limbong atas kepercayaan atau amanah yang dititipkannya.
“Kami ucapkan terima kasih kepada seluruh masyarakat yang sudah memberikan amanah dan atas berkat kepercayaan warga setempat sehingga kami bisa menduduki jabatan ini,”ucap Micha.
Demi kemajuan desa yang dipimpinnya, Micha Pongarrang juga berharap agar seluruh masyarakat hidup dengan rukun dan bersama-sama mengawal Program .
”Mulai sekarang, marilah kita dengan penuh semangat bersama-sama untuk membangun lembang yang kita cintai ini. Saatnya kita harus bersatu-padu untuk berbenah agar pembangunan serta apa yang kita inginkan bisa terwujut,”ajaknya.

Tidak hanya itu, Micha juga berharap agar dengan berakhirnya pesta demokrasi tersebut berakhir pula perbedaan-perbedaan diantara sesama dan kembali mengedepankan rasa kekeluargaan dan kerukunan untuk bekerja bersama dalam membangun lembang (desa).
“Pesta demokrasi dalam Pilkades sudah selesai, sekarang saatnya kita bersatu, tidak ada lagi kubu A, dan kubu si B. Yang ada bagaimana kita bersama-sama hidup rukun, bahu-membahu dalam membangun dan memajukan Desa kita,”harap Micha Pongarrang.
(Salmon)