
Reportikaindonesia.com // Tasikmalaya, Jawa Barat – Dalam suasana penuh kekerabatan para ahli tarekat Nusantara dan Melayu membahas tantangan dan Problematika Gerakan Tasawuf di Masyarakat Menghadapi Kemajuan Peradaban. Acara ini dihadiri berbagai Mursyid /Masyaik tarekat Muktabarah dari berbagai negara Asean dan Italia selama di 3 hari.
Pada kesempatan ini Karaeng Turikale VIII Andi Mapparessa sebagai penganut Tarekat Khalwatiyah Samman turut menghadiri acara Liga Mahabba Kota Sufi di Aula Mesjid Al Fattah Pondok Pesantren Idrisiyah di Tasikmalaya, Ahad , 21 Januari 2024.
Dalam kesempatan tersebut Andi Mapparessa bersilaturahmi dengan beberapa peserta dari Malaysia yang kebetulan telah bermukim dan beranak cucu serta telah menjadi penduduk permanen Malaysia dan tetap menggamalkan tarekat Khalwatiyah Samman.
Suasana kebatinan diantara peserta walau berasal dari berbagai negara yang dipisahkan oleh batas territorial negara akan tetapi dipersatukan oleh ajaran tasawuf dengan Zanad yang tidak terputus dan bersambung sampai ke Nabi Besar Muhammad SAW.
Kehadiran Andi Mapparessa dijadikan momentum untuk memberikan PIN Kekaraengan Turikale ( Sebagai Penganut Tarekat Khalwatiyah Samman) kepada Jemaah Khalwatiyah Samman atas nama H.Yusuf Nannung dengan gelaran Daeng Marewa dan Andi Ismail sebagai Petta Sawang dari negeri Sabah.
Dalam kesempatan tersebut Andi Mapparesa juga bertemu dengan Mufti Sabah yang Berbahagia SS Datuk Ustaz Hj. Bungsu @ Aziz Bin Hj Jaaafar didampingi Mursyid Tarekat Khalwatiyah Samman Andi Mukaddan dari Pattene Maros dan Andi Muhammad Sata (Khalifah dan Ketua Dewan Adat Kekaraenga Turikale Maros, serta perwakilan generasi muda Khaltiyah Samman Hasbullah Fudail.
• Red