
Reportikaindonesia.com // Bandung, Jawa Barat – ingga saat ini, epidemi HIV-AIDS ( terjangkit virus HIV) masih menjadi salah satu tantangan yang belum terselesaikan. HIV (Human Immunodeficiency Virus) adalah virus yang menyerang sistem kekebalan tubuh yang dapat melemahkan kemampuan tubuh melawan infeksi dan penyakit. AIDS (Acquired Immune Deficiency Syndrome) adalah kondisi di mana HIV sudah pada tahap infeksi akhir.
Menurut Hasbullah Fudail Kabid HAM Kanwil Kemenkumham Jawa Barat untuk mengurangi perkembangan HIV AIDS yang sangat luar biasa di Jawa Barat khususnya di kota Bandung maka perlu gerakan bersama dengan melibatkan banyak pihak. Selama ini kebijakan mengenai HIV AID lebih banyak pada sisi Curatif berupa pengobatan pada korbannya.
Sudah saatnya dan selayaknya saat ini seluruh potensi kekuatan masyarakat mulai dari tokoh masyarakat, agama, pemerintah, lembaga swadaya masyarakat untuk berkolaborasi melalukan pencegahan penularan penyakit HIV ini disisi hulunya. Sehingga diharapkan akan terjadi kesadaran masyarakat untuk mencengah penularan HIV AIDS dengan hidup sehat sesuai tuntutan agama dan berbagai regulasi yang mengaturnya. Demikian disampaikan Hasbullah ketika mengikuti diskusi Inti Muda Jawa Barat melalui dukungan dari AIDSFOND bermaksud untuk meningkatkan distribusi informasi dan peran stakeholder lintas sektor melalui kegiatan pertemuan stakeholder peduli HIV AIDS, Kamis, 27/6/2024 di Bandung.

Perkembangan penuluran HIV –AIDS saat ini di Jawa Barat khususnya kota Bandung cenderung meningkat dari waktu ke waktu. Jika hal ini tidak dilakukan tindakan pencegahan dengan melibatkan berbagai pemangku kepentingan, maka pemerintah : Pusat, Provinsi, Kabupaten/Kota dapat dianggap lalai dan melakukan pelanggaran HAM terhadap masyarakat. Hal ini karena sesuai dengan UUD 1945 pasal 28 I ayat 4 bahwa perlindungan, pemajuan, penegakan dan pemenuhan HAM adalah tanggung jawab negara terutama pemerintah.
Melalui laporan Kemenkes RI yang menyatakan bahwa jumlah AIDS yang dilaporkan dari tahun 2005 hingga 2023 cenderung meningkat. Bahkan melalui sumber data yang sama, pada periode Januari – Maret 2023 Provinsi Jawa Barat menempati urutan kedua sebagai wilayah dengan temuan kasus AIDS tertinggi di Indonesia.
Sementara Kota Bandung penyumbang terbesar yakni 190 kasus, disusul kedua kota Bogor dengan 139 kasus dan ketiga Indramayu dengan 135 kasus.
• Red