
Reportikaindonesia.com // Toraja Utara, Sulawesi Selatan – Teladani spirit perjuangan serta mengenang jasa para pahlawan, Calon Gubernur Sulawesi Selatan, Moh. Ramdhan Pomanto berziarah ke Makam Pahlawan Nasional Pongtiku di kecamatan Pangala’ Toraja Utara, Senin (07/10/2024).
Didampingi Ketua Tim Pemenangan DIA (Danny-Azhar) menyasar wilayah Kabupaten Tana Toraja, Toraja Utara, dan Enrekang.
Targetkan Menang di Toraja, Dany Pomanto Resmikan Posko Menara DIA Bertolak dari Makassar, Danny Pomanto tiba di Kabupaten Toraja Utara Senin 7 Oktober dini hari. Mengawali kampanyenya di Toraja, dirinya bersilaturahmi dengan Badan Pekerja Sinode (BPS) Gereja Toraja.
Usai berdiskusi dengan pengurus BPS Gereja Toraja, dirinya kemudian berdialog bersama dengan tokoh agama, tokoh masyarakat, tokoh pemuda, dan tokoh perempuan mendiskusikan pembangunan Sulsel yang lebih baik ke depan.
Dengan pengalaman dua periode memimpin Kota Makassar, Danny Pomanto punya sedikit banyak pengalaman untuk pembangunan Sulsel.
Salah satunya, mampu meningkatkan PAD Kota Makassar dari Rp500 miliar menjadi Rp1,6 triliun pada 2023 dan diprediksi mencapai Rp2 triliun 2025 mendatang.
Setelah berdialog dengan para tokoh, Danny Pomanto melanjutkan perjalanannya berziarah ke Makam Pahlawan Pongtiku di Kelurahan Pangala’ Utara, Kecamatan Rindingalo, Toraja Utara.

“Jadi ini sudah menjadi kebiasaan saya ketika berkunjung ke suatu daerah. Ini adalah salah satu cara untuk menghargai masa lalu, menghargai pendahulu kita, menghargai perjuangan pahlawan kita untuk mengusir penjajah dari Indonesia,” ungkap Danny Pomanto.
Dany Pomanto Janji Siap Lestarikan Adat dan Budaya Tedong Silaga jika Jadi Gubernur Sulawesi Selatan
Pong Tiku atau juga yang dipanggil Ne’ Baso merupakan Pahlawan Perintis Kemerdekaan dari Toraja. Setelah ayahnya wafat, Pong Tiku naik menggantikan ayahhya sebagai penguasa Pangala’.
Ia memperkuat perekonomian setempat melalui perdagangan kopi dan menjalin hubungan dengan suku-suku Bugis di dataran rendah.
Pemerintah Kabupaten Toraja Utara juga bahkan telah menetapkan 10 Juli sebagai Hari Pahlawan Nasional Pongtiku. Ia merupakan simbol dan perjuangan terhadap kolonial Belanda.
(sal)