
Reportikaindonesia.com // Sragi Lampung Selatan, Lampung – UPTD Puskesmas Rawat Inap Sragi, Lampung Selatan, meminta masyarakat untuk pro aktif dalam pemberantasan sarang nyamuk (PSN) di lingkungan rumah. Pasalnya, hingga saat ini kasus Demam Berdarah Dengue (DBD) tercatat 16 kasus.
Petugas Survelen UPTD Puskesmas Rawat Inap Sragi, Ari Wibowo mengatakan hingga Maret ini pihaknya mencatat 16 kasus DBD yang tersebar di empat desa, yakni Sukapura sebanyak 6 kasus, Kedaung 1 kasus, Kualasekampung 1 kasus dan Baktirasa 8 kasus.
“Hingga saat ini, Desa Baktirasa mendominasi paling terbanyak kasus DBD. Kemudian, disusul Desa Sukapura. Ke-16 kasus ini sudah kami tindaklanjuti dengan fogging, pembagian Abate hingga sosialisasi cara memutus mata rantai kasus DBD,” kata dia, Jum’at 14 Maret 2025.
Menurutnya, dalam rangka memutus mata rantai penyebaran kasus DBD ini harus ada peran serta dari masyarakat. Sebab, selama ini pihaknya banyak menemukan jentik nyamuk di genangan air dilingkungan rumah warga itu sendiri.
“Seperti di Desa Baktirasa, memang banyak jentik nyamuk di bak-bak penampungan milik warga. Bak penampungan jarang di kuras dan memang enggak ada juga ikan di dalamnya. Sehingga, jentik bisa berkembang biak,” kata dia.
Menurut Ari, pihaknya juga sudah memberikan saran ke aparat desa setempat untuk melakukan kegiatan Jum’at bersih. Dimana, masyarakat secara serentak melakukan PSN dengan membersihkan lingkungan sekitar.
“Enggak bisa kalau hanya mengandalkan dari fogging dari kami saja. Soalnya, fogging hanya membunuh nyamuk dewasa. Sedangkan, jentiknya masih berkembang biak,” kata dia.
Untuk itu, Ari mengimbau kepada seluruh masyarakat Kecamatan Sragi untuk aktif dalam menjaga lingkungan dengan PSN. Kemudian, jangan lupa menguras bak penampungan secara rutin, dan menutup semua bak penampungan air.
“Kuncinya menjaga kebersihan lingkungan agar tidak ada tempat nyamuk bertelur dan berkembang biak. Siapa lagi kalau bukan kita sendiri yang peduli dengan lingkungan sendiri,” kata dia.
(Made.S)