
Reportikaindonesia.com // Bogor, Sulawesi Selatan – Dalam rangka memeriahkan bulan suci Ramadan, beberapa siswa Santri Dalwa (Ihwal, Fauzan, M Al Amin, M. Khadafi, Rafli) yang bermukim dan liburan di Tajur Halang Bogor mengadakan Pesantren Kilat yang diselenggarakan Yayasan Petta Haji Hasbullah dan DKM Musallah Al Amin Desa Tonjong Kecamatan Tajur Halang Kabupaten Bogor dengan para pengelolah kegiatan merupakan santri Dalwa. Acara ini diikuti anak anak Sekolah Dasar dan Sekolah Menengah Pertama sekitar 50 (limapuluh) siswa disekitar Tajur Halang, berlangsung mulai 15-19 / 03/2025.
Acara ini berlangsung di kediaman Aferi S. Fudail selaku Dewan Pembina Yayasan Petalah dalam pengantarnya menyampaikan terimakasih kepada semua pihak dan berharap kegiatan ini bisa menjadi agenda tahunan dan berlangsung di tempat ini.
Dalam acara tersebut diundang membuka acara Kepala Kantor Wilayah Kementerian HAM Jawa Barat , Hasbullah Fudail sekaligus Ketua YayasanPetta Haji Hasbullah. Pesantren Kilat Ramadan dirangkain Khaul Abuya Sayid Muhammad Bin Alwi Al Maliki AL Hasani dan Andi Fudai Razak , Sabtu, 15/03/2025 di Rumah Empang Turikale, Bogor.
Dalam sambutannya, Hasbullah menyampaikan bahwa untuk mewujudkan Penghormatan, Perlindungan, Pemajuan, Pemenuhan dan Penegakan Hak Asasi Manausia (P5HAM), maka Kantor Wilayah Kementerian Hak Asasi Manusia Jawa Barat siap berkolaborasi dengan semua elemen masyarakat dan organisasi dalam mendorong implementasi HAM di masyarakat luas.
Pada kesempatan tersebut Hasbullah menyampaikan bahwa kita sebagai manusia ditakdirkan lahir di muka bumi dengan berbagai perbedaaan seperti keyakinan, suku, bangsa, bahasa, bentuk fisik, ekonomi, sosial, budaya dan sebagainya. Dengan perbedaan itu kita dituntut untuk saling menghormati, menghargai, bersikap tanpa diskriminasi kepada semua orang maupun golongan.
Untuk menyakinkan hal tersebut Hasbullah mengenalkan sahabat, orang tua sekaligus mitranya selama ini yaitu bapak R. Hendri Susanto orang Jawa campuran Sunda sekaligus seorang Notaris yang diundang menghadiri acara pembukaan ini. R. Hendri merupakan Jemaah Katolik yang taat dan bersahabat dengan banyak orang dan golongan tanpa dibatasi oleh sekat-sekat agama, suku, ras maupun lainnya.

Hasbullah juga menceritakan bagaimana kakeknya seorang Imam masjid dan Mursyid tarekat Khalwatiyah Samman Haji Andi Hasbullah Puang Ngati di Maros Sulawesi Selatan memberikan perlindungan kepada seorang pendeta Kristen bernama Tuan Tahitu (orang Manado) di Maros dari ancaman penculikan dan pembunuhan.
Ketika pemberontakan Kahar Musakkar meledak di Sulawesi Selatan di awal kemerdekaan orang-orang diluar islam akan dibunuh. Pendeta tersebut disembunyikan di loteng penyimpanan gabah rumah Puang Ngati agar tidak dibunuh oleh pasukan pemberontak. Sesudah pemberontakan tersebut ditumpas oleh, maka pendeta tersebut baru dibebaskan dari persembunyiannya.
Alhamdulillah, setelah damai keluarga besar Puang Ngati ketika mengalami sakit atau mau sunatan semuanya berobat ke lingkungan gereja pendeta Tahitu yang kebetulan seorang Mantri dan beliau memberi pelayanan terbaik bahkan gratis . Itulah gambaran sipat kemanusiaan yang saling membantu tanpa melihat suku, ras, agama maupun lainnya, demikian Hasbullah.
• Red