
Reportikaindonesia.com // Bandung, Jawa Barat – Kesadaran terhadap nilai-nilai Hak Asasi Manusia (HAM) merupakan fondasi utama dalam membentuk masyarakat yang adil, inklusif, dan berkeadaban. Dalam upaya memperkuat pemahamany tersebut, Kementerian Hak Asasi Manusia melalui Kantor Wilayah Jawa Barat terus mendorong berbagai inisiatif edukatif yang6 menyentuh langsung generasi muda dan para pendidik, sebagai agen perubahan di lingkungan sosialnya.
Salah satu langkah strategis yang dilakukan adalah dengan membuka ruang kolaborasi bersama dunia akademik. Hal ini tercermin dalam audiensi yang dilakukan oleh Kepala Kantor Wilayah Kemenham Jawa Barat, Hasbullah Fudail, dengan Unit Kegiatan Mahasiswa (UKM) Utrecht Pasundan. Pertemuan ini menjadi momen penting dalam membangun sinergi antara lembaga pemerintah dan institusi pendidikan, khususnya dalam mengarusutamakan kesadaran HAM di lingkungan kampus dan sekolah.
Dalam kesempatan tersebut, hadir pula Dr. Neneng Tripuspita, S.H., M.Pd., Dosen sekaligus Pembina UKM Utrecht Pasundan, serta Dr. Aprillio Poppy Belladonna, S.H., M.Pd., sebagai pelatih aktif di organisasi tersebut. Keduanya menyampaikan komitmen kuat untuk menjadikan UKM Utrecht Pasundan sebagai wadah penguatan kapasitas hukum dan kesadaran HAM, tidak hanya di kalangan mahasiswa, tetapi juga di tengah masyarakat luas melalui pendekatan pendidikan partisipatif dan kolaboratif.
Kepala Kantor Wilayah, Hasbullah Fudail, dalam sambutannya menegaskan pentingnya menanamkan nilai-nilai HAM sejak dini. Ia menekankan peran strategis para guru sebagai ujung tombak dalam pendidikan karakter berbasis nilai kemanusiaan. “Perubahan besar lahir dari langkah-langkah kecil yang konsisten. Sekolah adalah ruang paling strategis untuk membentuk generasi yang menghargai martabat manusia dan menjunjung tinggi keadilan,” ujarnya.
Audiensi tersebut juga diwarnai kehadiran para pendidik inspiratif seperti Indah Khoirunnisa Tosin, S.Pd., dan Delia Nurhikmah, S.Pd., yang secara aktif mendukung penyebaran nilai-nilai HAM di lingkungan sekolah. Keterlibatan para guru ini menunjukkan bahwa pendidikan HAM bukan semata tanggung jawab institusi formal, melainkan menjadi gerakan bersama yang melibatkan seluruh elemen masyarakat.

Kolaborasi antara Kanwil Kemenham Jabar dan UKM Utrecht Pasundan ke depan diharapkan melahirkan berbagai program lanjutan, seperti pelatihan, seminar, dan penyuluhan HAM yang menyasar pelajar, guru, serta komunitas pendidikan lainnya.
“Kami melihat UKM Utrecht Pasundan sebagai mitra strategis yang memiliki energi dan komitmen untuk membawa nilai-nilai HAM masuk ke ruang-ruang pendidikan. Sinergi ini adalah bagian dari mimpi besar kita membentuk bangsa yang sadar hukum dan menjunjung tinggi nilai-nilai kemanusiaan,” tambah Hasbullah.
Sebagai tindak lanjut, kedua belah pihak sepakat menyusun rencana kerja bersama yang berorientasi pada dampak nyata. Kanwil Kemenham Jawa Barat menyatakan kesiapan penuh untuk mendukung inisiatif-inisiatif positif dari kalangan akademisi, mahasiswa, dan komunitas muda yang ingin berkontribusi dalam pembangunan bangsa melalui jalur pendidikan HAM.
• Red