
Reportikaindonesia.com // Bandung, Jawa Barat – Kepala Kantor Wilayah Kementerian HAM Jawa Barat meng apresiasi terobosan dan pendekatan yang dilakukan oleh KDM ( Kang Dedi Muliyadi) Gubernur Jawa Barat, yang dinilai berhasil merubah paradigma dalam penegakan Hak Asasi Manusia (HAM) dan reformasi birokrasi, khususnya dalam penanganan anak-anak yang bermasalah dalam hidup nya.
Dalam amanatnya sebagai pembina upacara, Kakanwil HAM Jawa Barat menyoroti kebijakan berani KDM, yakni dengan memasukkan anak-anak yang bermasalah ke dalam barak militer sebagai bagian dari pembinaan karakter. Pendekatan tersebut dinilai berdampak signifikan terhadap pembentukan kedisiplinan dan perubahan perilaku anak-anak.
“Salah satu indikator keberhasilan nyata adalah berkurangnya jumlah anak yang dibina di LPKA (Lembaga Pembinaan Khusus Anak). Jika sebelumnya jumlah anak binaan mencapai lebih dari 250 orang, kini angkanya telah turun drastis menjadi di bawah 200,” ujar Kakanwil kementerian HAM Jawa barat,Hasbullah fudail, dalam amanatnya.
Ia menambahkan bahwa langkah KDM ini bukan hanya berdampak pada penurunan angka kriminalitas anak, tetapi juga memberi bukti bahwa pembinaan karakter melalui pendekatan disipliner dapat menjadi solusi alternatif dalam sistem peradilan anak yang lebih humanis dan berorientasi pada pemulihan.
“Ini bukan sekadar terobosan kebijakan, tapi juga revolusi cara berpikir dalam menangani persoalan anak-anak di ranah hukum. Apa yang sekarang di lakukan oleh KDM dan mungkin mulai diadopsi secara luas, sudah lebih dulu saya lakukan 14 tahun lalu. Saya sudah berjuang untuk permasalahan pelajar saat ini sedari dulu ,dan ini adalah mimpi saya dari dulu,” imbuhnya.
Langkah ini dianggap sejalan dengan nilai-nilai HAM yang menitikberatkan pada hak anak untuk tumbuh dalam lingkungan yang mendidik, tanpa menghilangkan unsur tanggung jawab dan pembinaan.
• Red