
Reportikaindonesia.com // Toraja Utara, Sulawesi Selatan – Toraya Ma’gellu’ kembali hadir sebagai bentuk perayaan Hari Tari Dunia 2025 dengan mengusung tema “Bertumbuh”, gelaran yang merupakan simbol perjalanan seni tari yang terus berkembang seiring waktu dan ruang.
Tak hanya pertunjukan, kegiatan Toraya Ma’gellu’ 2025 juga menghadirkan kegiatan Workshop Musik Iringan Tari yang bekerjasama dengan Universitas Kristen ( UKI) Toraja,
pameran UMKM, lomba mewarnai dan juga lomba foto video. Puncak pada Sabtu 21Juni 2025 di pagi hari pengunjung akan disuguhkan penampilan tarian massal dari 4 etnis berbeda yang dibawakan oleh
siswa-siswi SD hingga SMA se-
Toraja Utara, menampilkan semangat kolaborasi antar generasi. Lalu di malam hari pengunjung akan disuguhkan penampilan karya “Bertumbuh” oleh putra putri Toraja dari Kinawa Art Studio, Sanggar tari Sanginaa dan Sanggar tari Dao Sarira yang difa- silitasi oleh MASATA DPC Toraja Utara.
Acara ini merupakan agenda
tahunan yang digagas sebagai bentuk apresiasi terhadap seni tari serta ruang temu lintas budaya oleh Masyarakat Sadar Wisata (MASATA) DPC Toraja Utara yang diketuai Damayanti Batti, S. IP. , MA dan didukung penuh oleh pemerintah daerah Kabupaten Toraja Utara.
“Toraya Ma’gellu’ bukan hanya selebrasi tapi juga pengingat bahwa seni tari tumbuh bersama masyarakatnya dengan keterlibatan lintas generasi dan daerah, kita ingin menunjukkan bahwa Toraja adalah ruang budaya yang hidup, dinamis
dan terbuka”, ucap Damayanti Batti pada awak media.
Kegiatan Toraya Ma’gellu’ yang ke-4 ini akan diselenggarakan pada tanggal 20–21 Juni 2025 di Art Center, Alun-Alun Kota Rantepao, Toraja Utara, menjadi refleksi atas perjalanan kesenian yang tak hanya dilestarikan tetapi terus dikembangkan oleh generasi muda sebagai bagian
dari identitas dan kekuatan sosial budaya, sekaligus bentuk dukungan bagi pengembangan pariwisata budaya di Toraja Utara.
Melibatkan putra-putri Toraja yang kreatif dan berdedikasi dari tim Ohana Projects penyelenggaraan Toraya Ma’gellu’ tahun ini dirancang
lebih segar, inklusif dan berorientasi pada pemberdayaan generasi muda. Perayaan ini menampilkan berbagai
pertunjukan tari daerah dari berbagai provinsi, tarian Toraja kontemporer, hingga tari massal kolaborasi empat etnis sebagai bentuk harmoni dalam
keberagaman.
Catatan panitia, akan melibatkan sebanyak 22 sanggar tari yang berasal dari 19 Kabupaten-Kota di Indonesia.
“Seperti dari Aceh, Kalimantan, Sulawesi Barat, dan tentunya Sulawesi Selatan. Totalnya 22 sanggar tari termasuk lokal,” papar Damayanti yang juga istri Bupati Toraja Utara.
Dijelaskan, masyarakat yang ingin menyaksikan rangkaian acara Toraya Ma’gellu’ tidak akan dipungut biaya alias gratis.
Adapun rangkaian acara dimulai pagi hingga pukul 22.00 Wita, yang diawali senam Zumba di Alun-alun Rantepao.
Di hari yang sama juga akan diberlakukan Car Free Day (CFD) disekitar Kota Rantepao.
Nanti paginya ada Zumba, bertepatan dengan CFD. Selanjutnya di isi oleh pertunjukan hingga jam 10 malam. Kita juga menghadirkan pelaku-pelaku UMKM dilokasi kegiatan, kunci Damayanti.
Oki