
Reportikaindonesia.com // Bekasi, Jawa Barat – Tim dari Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) Kabupaten Bekasi melakukan kunjungan dalam rangka pemenuhan perlengkapan dokumen untuk pembangunan penanganan yaitu pemenuhan sanitasi yang berlokasi di Kampung Tambun Inpres RT 18/10 Desa Buni Bakti Kecamatan Babelan. Kamis ( 10/7/2025 ).
Julita sebagai Perencana Ahli Muda Bappeda Kabupaten Bekasi didampingi Tim dan Sidi Sumardi HM Kepala Desa Buni Bakti. Mengatakan, “Kemarin itu ada mandat langsung dari Wamen PU yang bersama Pak Presiden RI pada waktu itu berkunjung ke Desa Buni Bakti Kecamatan Babelan Kabupaten Bekasi.”
Dikatakanya, itu ada pembangunan infrastruktur. “Jadi, disini akan di bangun MCK Komunal dan tempat penampungan sampah sementara (TPSS).
“Kalau melihat kondisi secara eksisting pada hari ini terjadi masih ada tumpukan sampah,” katanya.
Menururnya, sungai (kali) DT8 ini belum ada turap, kemudian drenase dan lainnya.
“Saya melihat disekitar sini belum ada drenasenya sehingga sirkulasi air masuk keluarnya terkurung didalam wilayah ini. Juga jalur bantaran sungai ini belum ada turapnya, sepertinya harus di turap sepanjang bantaran sungai ini dan normalisasi sungai.
Harapan kami berkaitan dengan sampah seharusnya ada kesadaran dari masyarakat, karena kalau saya lihat sampah menjadi masih salah satu akar permasalahan di daerah pengairan dimana itu menjadi penghambat aliran air sungai, sehingga meluap dan mengalir ke dataran rendah.
“Kemungkinan kalau sudah ada penurapan dan normalisasi sungai bisa meminimalisir banjir.” Ujarnya.
Terpisah. Kepala Desa Buni Bakti Sidi Sumardi HM berharap, untuk jembatan penghubung yang ada diatas kali DT8 Tambun Inpres itu sangat dibutuhkan masyarakat supaya menjadi skala prioritas. Karena satu satunya akses jalan menuju Kampung tambun Inpres untuk anak- anak ke sekolah SDN 04 Buni Bakti dan warga sekitar.
Perihal, Kami akan mengajukan proposal jembatan penghubung itu agar adanya peningkatan perbaikan lantaran jembatan itu dibuat sudah terlalu lama dari hasil swadaya tersebut kondisi saat ini sudah rapuh akibat termakan usia.
“Ya, benar jembatan tersebut lebar 2 meter dibuat melalui swadaya sudah lama itu sudah rapuh karena sudah tua. Warga berharap agar diperbaiki jembatan itu dengan lebar 6 meter untuk mempermudah akses jalan penghubung untuk jalan anak-anak menuju kesekolah dan warga sekitar.” Harapnya.
( Syuri )