
Reportikaindonesia.com // Kita Tasikmalaya, Jawa Barat – 13 Juli 2025. Bertempat di RW II Cikiara, Kelurahan Panglayungan Kecamatan Cipedes Kota Tasikmalaya, resmi meluncurkan program Bank Sampah & Kebun Gizi Kencana sebagai langkah nyata dalam memperkuat gerakan lingkungan dan ketahanan pangan di tingkat komunitas.
Pada acara peresmian, warga RW II Cikiara melakukan simbolis penyetoran sampah plastik serta penanaman sayuran dan bumbu dapur di lahan percontohan Kebun Gizi.
Kegiatan ini dipersembahkan sebagai wujud sinergi antara komitmen 3R (Reduce‑Reuse‑Recycle) dan upaya peningkatan gizi keluarga melalui urban farming.
Kegiatan ditandai oleh kehadiran:
Ketua RW II dan Ketua RT setempat, Kelompok Wanita Tani, Tokoh masyarakat, pelajar, serta kader PKK dan Posyandu
Semua terlibat aktif dalam penyuluhan pengelolaan sampah dan perawatan kebun gizi.
Bank Sampah, nemberikan insentif ekonomis kepada warga dari hasil setoran sampah, sekaligus menekan volume sampah ke TPA. Sementara Kebun Gizi, menambah akses pangan sehat, mempromosikan pola hidup berkelanjutan dan kemandirian gizi di masyarakat.
Program ini dijadwalkan berlangsung secara berkala:
Penyetoran dan retribusi sampah 2–4 kali per bulan.
Laporan bulanan hasil setoran serta panen kebun.
Rencana perluasan pada RW di RW se‑Kelurahan Panglayungan dan support dari kegiatan serupa di Kota Tasikmalaya.
Kepada reportikaindonesia.com ketua Bank Sampah Kencana Gin gin menyampaikan, “Ini adalah momentum bersejarah, kombinasi pengelolaan sampah dengan keberlanjutan pangan di lingkungan RW. Semoga bisa menjadi model bagi RW lainnya.”
Sementara itu kelompok Wanita Tani ( KWT) titin menyampaikan,“Dengan memanfaatkan lahan terbatas, kita wujudkan lingkungan bersih dan keluarga terpenuhi gizinya.” ujarnya.
Andi Warsandi Anggota DPRD Kota Tasikmalaya jugaselaku Penasehat Bank Sampah Kencana saat diminta tanggapannya menyampaikan,”Saya sangat mengapresiasi semangat warga RW II Cikiara yang telah memulai langkah konkret melalui Bank Sampah dan Kebun Gizi Kencana. Ini bukan sekadar gerakan lingkungan, tetapi juga bentuk nyata pemberdayaan masyarakat dari bawah untuk mewujudkan lingkungan bersih dan ketahanan pangan keluarga.”
“Sebagai penasehat, saya akan terus mendukung program-program seperti ini, termasuk mendorong kebijakan anggaran dan regulasi di DPRD yang pro-lingkungan. Sinergi antara masyarakat, pemerintah, dan legislatif sangat dibutuhkan agar program ini tidak berhenti di seremoni, tetapi terus tumbuh dan diperluas ke RW lain di Kota Tasikmalaya.”
“Mari jadikan Bank Sampah dan Kebun Gizi ini sebagai gerakan bersama untuk mencapai kota yang sehat, mandiri, dan berdaya saing di bidang lingkungan serta ketahanan pangan.” ujarnya.
Bank Sampah & Kebun Gizi Kencana RW II Cikiara tampil sebagai inovasi lokal yang mengintegrasikan pengelolaan sampah, ekonomi sirkular, dan ketahanan pangan selangkah lebih dekat menuju lingkungan bersih dan sehat.
Bank Sampah Kencana tampil sebagai bukti nyata peran aktif masyarakat dan pemerintah dalam upaya pengurangan sampah menuju prinsip zero waste to landfill. Lewat pendekatan edukatif, teknologi, dan pemberdayaan, Kencana berhasil menciptakan sistem yang mampu menekan aliran sampah ke Tempat Pembuangan Akhir (TPA).
(Din)