
Reportikaindonesia.com // Tasikmalaya, Jawa Timur – Pemerintah Kelurahan Panglayungan, Kecamatan Cipedes, Kota Tasikmalaya, bersama warga RW 12, meresmikan Bank Sampah Balebat, Minggu (03/08) sebagai langkah konkret dalam mengatasi persoalan sampah rumah tangga. Kegiatan ini menjadi simbol kolaborasi antara pemerintah dan masyarakat dalam membangun kesadaran lingkungan dan ekonomi sirkular di tingkat akar rumput.
Bank Sampah Balebat sebagai upaya pengelolaan sampah berbasis masyarakat. Kegiatan ini dihadiri oleh unsur pemerintah kelurahan, tokoh masyarakat, dan perwakilan Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kota Tasikmalaya.
Kepala Bidang Pengelolaan Sampah DLH Kota Tasikmalaya, Feri A. Maulana
memberikan apresiasi atas inisiatif warga:
“Kami sangat mengapresiasi semangat warga RW 12. Pembentukan bank sampah Balebat di RW 12 Kelurahan Panglayungan Kecamatan Cipedes, sebagai salah satu upaya masyarakat bersama pemerintah untuk mendukung program prioritas yg sudah tertuang dalam RPJMD kota Tasikmalaya yaitu progam Tasik resik.
Lebih lanjut Kabid Feri menyampaikan, Bank sampah adalah strategi penting untuk mengurangi sampah dari sumbernya. DLH siap mendampingi dan memberikan edukasi agar kegiatan ini berjalan berkelanjutan,” ujarnya.
Ketua Pelaksana kegiatan, Enur Nurjanah, menyampaikan bahwa kegiatan ini lahir dari keprihatinan warga atas persoalan sampah yang terus meningkat.
“Kami ingin mengubah cara pandang masyarakat. Sampah bukan semata masalah, tapi juga bisa jadi sumber nilai ekonomi. Melalui Bank Sampah Balebat, kami ingin menumbuhkan kesadaran kolektif tentang pentingnya memilah dan menabung sampah,” ungkap Enur.
Bank Sampah Balebat diharapkan menjadi pemantik kesadaran lingkungan sekaligus mendorong kemandirian ekonomi masyarakat melalui prinsip reduce, reuse, recycle (3R). Ke depan, kegiatan ini juga akan melibatkan sekolah dan kader PKK agar cakupan edukasi makin luas.
(Din)