
Reportikaindonesia.com // Bogor, Jawa Barat – Kepala Kantor Wilayah Kementerian Hak Asasi Manusia (Kemenham) Provinsi Jawa Barat, Hasbullah Fudail, menghadiri Gebyar Semarak Kemerdekaan – Tonjong Fest di Desa Tonjong, Kecamatan Tajurhalang, Kabupaten Bogor, pada Sabtu (30/8/2025).
Kehadiran Kakanwil menegaskan dukungan Kemenham Jabar terhadap penguatan kerukunan umat beragama dan peran generasi muda dalam mengisi kemerdekaan dengan kegiatan positif.
Acara yang digagas Karang Taruna Desa Tonjong ini menampilkan berbagai kegiatan, termasuk gerakan pangan murah, bazar UMKM, pentas seni, serta deklarasi toleransi antarumat beragama. Dalam sesi puncak, perwakilan tokoh lintas agama membacakan Ikrar Deklarasi Umat Beragama, menegaskan komitmen masyarakat untuk hidup berdampingan, menghormati perbedaan, menolak kekerasan dan diskriminasi, serta mendorong generasi muda menjadi agen perdamaian. MC acara menutup sesi deklarasi dengan harapan Desa Tonjong menjadi role model kerukunan umat beragama tingkat Kabupaten Bogor tahun 2026, yang juga akan melibatkan lintas agama dan budaya.
Ketua Karang Taruna Desa Tonjong, Muhamad Iqbal, menyampaikan bahwa Tonjong Fest bertujuan mendorong kreativitas masyarakat, meningkatkan kesejahteraan melalui UMKM, menyalurkan bakat melalui pentas seni, dan menguatkan toleransi antarumat beragama. “Kegiatan ini memicu kebangkitan generasi muda dan memperkuat persatuan masyarakat,” ujarnya.
Acara ini juga dihadiri tamu pemerintahan lain, yakni Ivan Pramudia S.Sos., MM. (Pimpinan Kecamatan Tajurhalang) dan Jumido (Pj Kepala Desa Tonjong), yang memberikan apresiasi atas terselenggaranya kegiatan dengan sukses dan sukacita. Jumido menekankan harapan agar kegiatan ini berkelanjutan dan dapat memotivasi pemuda di seluruh Indonesia untuk bersatu dan menghadirkan kegiatan yang menyenangkan masyarakat, sekaligus memperkuat persatuan dan kerukunan antarumat beragama.
Acara yang dinaungi Karang Taruna Desa Tonjong menampilkan berbagai kegiatan, termasuk gerakan pangan murah, bazar UMKM, pentas seni, serta deklarasi toleransi antarumat beragama. Dalam sesi puncak, perwakilan tokoh lintas agama membacakan Ikrar Deklarasi Umat Beragama, yang berbunyi:
1. Menjunjung tinggi nilai-nilai kemanusiaan, perdamaian, dan keadilan sebagai dasar hidup bersama dalam masyarakat yang majemuk.
2. Menghormati perbedaan keyakinan dan agama sebagai bagian dari kekayaan budaya dan spiritual bangsa.
3. Menolak segala bentuk kekerasan, diskriminasi, ujaran kebencian, dan intoleransi yang dapat merusak persatuan dan kesatuan bangsa.
Berkomitmen mempererat persaudaraan antarumat beragama melalui dialog, kerja sama, dan saling perhatian.
Mendorong generasi muda menjadi agen toleransi dan perdamaian demi masa depan yang harmonis dan beradab.
“Dengan ini kami berikrar untuk menjaga dan memperkuat toleransi antarumat beragama demi terciptanya masyarakat yang damai, rukun, dan bermartabat,” demikian deklarasi yang dibacakan di hadapan masyarakat. MC acara menutup sesi dengan harapan agar Desa Tonjong menjadi role model bagi program kerukunan umat beragama tingkat Kabupaten Bogor tahun 2026, yang akan melibatkan lintas agama dan budaya.
Ketua Karang Taruna Desa Tonjong, Muhamad Iqbal, menyampaikan bahwa Tonjong Fest bertujuan mendorong kreativitas masyarakat, meningkatkan kesejahteraan melalui UMKM, menyalurkan bakat melalui pentas seni, dan menguatkan toleransi antarumat beragama. “Kegiatan ini memicu kebangkitan generasi muda dan memperkuat persatuan masyarakat,” ujarnya.
Acara ini turut dihadiri tamu pemerintahan lain, yakni Ivan Pramudia S.Sos., MM. (Pimpinan Kecamatan Tajurhalang) dan Jumido (Pj Kepala Desa Tonjong), yang memberikan apresiasi atas terselenggaranya kegiatan dengan sukses dan sukacita.
Kakanwil Hasbullah Fudail menyatakan bahwa Tonjong Fest dapat dijadikan percontohan desa untuk program kerukunan umat beragama di tingkat Kabupaten Bogor tahun depan 2026 , sekaligus menjadi inspirasi bagi penggerak pemuda dan masyarakat luas. Kehadiran Hasbullah menjadi bukti nyata dukungan Kemenham Jabar dalam memelihara kerukunan umat beragama, selaras dengan misi kementerian untuk menjaga perdamaian, menghormati perbedaan, dan membangun masyarakat yang harmonis.
• Red