
Reportikaindonesia.com // Toraja Utara, Sulawesi Selatan – Sekretaris Daerah (Sekda) Kabupaten Toraja Utara (Kab.Torut) Salvius Pasang menutup secara resmi Toraja Coffee Festival (TCF) 2025 di Alun-alun Kota Rantepao, Sabtu (20/9/2025) malam.
Salvius Pasang mengatakan, puncak acara TCF 2025 mencerminkan semakin kuatnya kesadaran kolektif bahwa kopi Toraja adalah aset strategis daerah yang patut dikembangkan secara serius.
“Penutupan Toraja Coffee Festival 2025 bukan akhir, melainkan awal langkah konkret selanjutnya bersama-sama memperkuat kelembagaan petani, memperluas pasar, serta menjaga kualitas dan keberlanjutan rantai pasok kopi Toraja,” kata Salvius.
“Reportika indonesia adalah media yang berbasis di Toraja. Kami minta Media ini Dukung kami melalui donasi anda agar kami bisa tetap melayani kepentingan publik,” harapnya.
Menurutnya, TCF merupakan panggung etalase keunggulan Toraja melalui kompetisi Kopi Latte Kopi Latte Art dan manual brew hingga talkshow berbagai topik menarik dan inspiratif.
Untuk diketahui Festival Coffee Toraja 2025 kali ini dihadiri hampir ribuan pengunjung, baik lokal, wisatawan nusantara maupun wisatawan mancanegara
“Selama dua hari (19 – 20/09/2025), kita telah menyaksikan semangat para petani, barita, pelaku UMKM, dan pecinta kopi berkumpul, berbagi, dan belajar bersama,” ucap Salvius Pasang.
Ia mengajak masyarakat untuk menjaga dan terus memperkuat semangat kolaborasi, keberlanjutan, dan rasa bangga terhadap kopi Toraja.
“Kopi Toraja sebagai warisan kekayaan alam dan budaya Kita yang menjadi simbol ketekunan, kualitas, dan daya saing anak-anak Toraja di kancah nasional maupun internasional,” ujarnya.
Sementara itu, salah satu UMKM Kopi dari Luar daerah Toraja yang enggan disebutkan namanya, bercerita berkenalan dengan kopi saat menuliskan tesis.
“Saat menulis tesis, saya pernah memesan segelas kopi dengan harga Rp 30.000 di Rantepao. Katanya, kopi dari Sapan,” Tuturnya.
Ia mengungkapkan bahwa dari rasa, baginya tak jauh berbeda dengan kopi biasanya, tetapi cerita di balik kopi itu yang membuatnya berharga atau bernilai.
Hal itu mendorong Ia untuk membuat Kedai Kopi, menawarkan kopi robusta dengan harga terjangkau dan lewat segelas kopi dapat mengangkat Toraja hingga mancanegara.
(Sal)