
Reportikaindonesia.com // Cianjur, Jawa Barat – Suasana hangat terasa di Aula Bakesbangpol Kabupaten Cianjur saat sejumlah tokoh lintas lembaga duduk bersama membahas isu toleransi dan kebhinekaan, Senin (6/10/25). Pertemuan itu menjadi ajang berbagi pandangan antara Kanwil Kemenham Jawa Barat, FKUB, dan perwakilan Pemkab Cianjur, tentang cara memperkuat nilai kemanusiaan di tengah keberagaman masyarakat.
Kepala Kanwil Kemenham Jawa Barat, Hasbullah, menegaskan bahwa arah pembangunan di Cianjur harus sejalan dengan nilai kemanusiaan. Ia menyoroti masih banyaknya pembangunan fisik yang belum sesuai aturan, terutama di kawasan utara. “Kita sering bicara pembangunan, tapi lupa pada pondasi nilai kemanusiaan. Kalau hukum hanya jadi alat formal, keadilan bisa kehilangan makna,” ujarnya.
Ia juga menyinggung konsep tenaga Suncang yang sempat digagas untuk memperkuat kesadaran hukum di tingkat masyarakat, namun belum berjalan optimal. Hasbullah berharap konsep tersebut bisa dihidupkan kembali agar penegakan hukum tak terlepas dari nilai kemanusiaan yang menjadi dasar utama.
Ketua FKUB Cianjur, Kyai Anam, dalam kesempatan itu menyebut bahwa Cianjur memiliki rekam jejak panjang dalam menjaga kerukunan antarumat beragama. Ia mengingatkan bahwa daerah ini pernah meraih Harmony Award pada 2018 sebagai simbol pengakuan nasional terhadap toleransi masyarakatnya. “Cianjur bukan baru belajar toleransi. Kita hanya perlu merawatnya agar tidak luntur oleh waktu,” katanya.
Sementara itu, Anggota Koppeta HAM Jabar, Zidan Fathur Rahman, menilai dialog semacam ini penting digelar menjelang peringatan Hari Toleransi Internasional. Menurutnya, kolaborasi lintas lembaga perlu diterjemahkan dalam aksi nyata, terutama dengan melibatkan generasi muda. “Toleransi harus tumbuh dari bawah. Anak muda perlu dilibatkan agar nilai kemanusiaan hidup di ruang sosial, bukan hanya di forum seperti ini,” ujarnya.
Dialog yang berlangsung hangat itu menghasilkan kesepakatan untuk melanjutkan pertemuan rutin. Tujuannya memperkuat kerja sama antarinstansi agar semangat toleransi dan kebhinekaan tetap menjadi ciri khas masyarakat Cianjur.
• Red