
Reportikaindonesia.com // Cianjur, Jawa Barat – Masyarakat Cianjur secara khusus dan Jawa Barat pada umunya “Jangan Hanya Jadi Penonton.” dalam meraih kesempatan untuk bisa berkiprah meraih kesuksesan di berbagai lini kehidupan termasuk di politik, pemerintahan maupun bidang ekonomi. “Kita tidak bisa hanya menonton tetapi harus menjadi penggerak khususnya dalam mewujudkan pemenuhan HAM Masyarakat,” ujarnya. “Karena ukuran kemanusiaan bukan di undang-undang, tapi di keseharian seberapa tulus kita menghargai perbedaan.”
Kalimat itu meluncur tenang dari Hasbullah Fudail, Kepala Kantor Wilayah Kementerian HAM Jawa Barat, di hadapan warga yang memenuhi Aula Desa Bojong, Sabtu (11/10/2025). Nada suaranya tegas seperti hendak membangunkan kesadaran bersama bahwa hak asasi manusia bukan sekadar wacana. Demikian disampaikan Hasbullah dalamm acara bertajuk “Mewujudkan Masyarakat Sadar HAM melalui Implementasi P5HAM” itu menghadirkan ruang diskusi yang hangat antara pemerintah, wakil rakyat, dan warga. Hasbullah menekankan, penghormatan terhadap HAM tidak selalu diukur lewat banyaknya regulasi. Lebih dari itu, ia tampak ingin mengajak masyarakat berpikir sederhana bahwa HAM bermula dari cara kita memperlakukan sesama.
AqSebelum Hasbullah, Isfan Taufiq Munggaran, anggota Komisi XIII DPR RI, memulai sesi dengan materi bertema “Asta Citra 1: Memperkokoh Ideologis Pancasila, Demokrasi, dan Hak Asasi Manusia.” Isfan berbicara dengan nada optimis. Menurutnya, Pancasila dan demokrasi adalah dua pilar yang tak bisa dipisahkan dari nilai-nilai kemanusiaan. “Pancasila itu bukan sekadar hafalan. Ia hidup ketika kita berani berbeda tapi tetap merasa sebangsa,” ujarnya.
Di tengah suasana desa yang tenang, pesan itu menggema hangat. Bahwa mewujudkan masyarakat sadar HAM tak selalu butuh podium tinggi atau jargon besar. Cukup dimulai dari langkah kecil dari kesediaan untuk memahami orang lain tanpa menghakimi, dan dari keberanian untuk memanusiakan sesama.
• Red