
Reportikaindonesia.com // Sukabumi, Jawa Barat – 14 Oktober 2025. Dalam upaya memperkuat kesadaran masyarakat terhadap pentingnya Hak Asasi Manusia (HAM), Wakil Ketua Komisi XIII DPR RI Hj. Dewi Asmara, S.H., M.H., bersama Kepala Kantor Wilayah Kementerian Hak Asasi Manusia (KemenHAM) Jawa Barat Hasbullah Fudail, hadir dalam kegiatan Sosialisasi Mewujudkan Masyarakat Sadar HAM melalui Implementasi P5HAM di Bukit Nagrak Indah, Kecamatan Nagrak, Kabupaten Sukabumi. Acara ini dihadiri oleh jajaran Pemuda Pancasila Kecamatan Nagrak, tokoh masyarakat, serta perwakilan dari berbagai instansi pemerintah daerah.
Sebagai anggota DPR RI dari Daerah Pemilihan Jawa Barat IV yang meliputi Kabupaten dan Kota Sukabumi, Hj. Dewi Asmara menegaskan bahwa nilai-nilai HAM harus menjadi landasan dalam kehidupan berbangsa dan bernegara. Menurutnya, kemajuan teknologi memang memberikan banyak kemudahan, namun juga menimbulkan tantangan baru berupa penyebaran paham radikal dan perilaku intoleran yang bertentangan dengan nilai kemanusiaan dan ajaran Pancasila.
“Teroris justru memiliki pandangan keliru, seolah membunuh adalah tiket menuju surga. Padahal HAM mengajarkan bahwa martabat manusia harus dijaga, dan setiap nyawa memiliki nilai yang tak tergantikan,” ujar Dewi Asmara.
Ia juga menekankan pentingnya memahami hak-hak dasar sebagaimana diatur dalam Pasal 28 UUD 1945, seperti hak hidup layak, hak belajar, hak bekerja, hak memperoleh kesehatan, dan hak kebebasan beragama. Menurutnya, pelaksanaan HAM tidak hanya menjadi tanggung jawab pemerintah, melainkan tugas bersama seluruh elemen masyarakat, termasuk organisasi kepemudaan seperti Pemuda Pancasila.
“HAM bukan hanya tentang kebebasan, tetapi juga tentang tanggung jawab sosial. Kita harus menyeimbangkan antara hak pribadi dan kepentingan bersama,” tambahnya.
Dewi juga menyampaikan bahwa di bawah kepemimpinan Presiden Prabowo Subianto, pemerintah telah menempatkan isu HAM sebagai prioritas utama dalam Astacita pertama, yakni membangun kesadaran terhadap hak dan kewajiban warga negara untuk memperkuat semangat gotong royong dan toleransi.
Sementara itu, Kakanwil KemenHAM Jawa Barat Hasbullah Fudail mengajak peserta untuk menumbuhkan sikap saling menghormati di tengah keberagaman sosial. Ia menyoroti bahwa Jawa Barat sering menjadi sorotan nasional karena dinamika isu intoleransi, termasuk peristiwa pembubaran kegiatan retret di Cidahu, Sukabumi.
“Negara wajib menjamin kebebasan beribadah. Namun dalam penegakan aturan, pendekatan kemanusiaan tetap harus dikedepankan. Bahkan pelanggar HAM sekalipun tetap memiliki hak asasi,” jelas Hasbullah.
Ia menambahkan, banyak persoalan HAM di daerah yang muncul karena lemahnya komunikasi antar tokoh masyarakat. Karena itu, KemenHAM Jawa Barat terus melakukan kunjungan ke berbagai wilayah untuk menggali akar permasalahan dan mencari solusi yang berbasis dialog.
Turut hadir pula Paul Jadu, Kepala Bidang Instrumen dan Penguatan HAM Kanwil KemenHAM Jabar, yang menegaskan bahwa HAM bersifat universal dan berlaku bagi semua manusia tanpa memandang asal-usul.
“Saya berasal dari Nusa Tenggara Timur, dan di Sukabumi saya menjadi minoritas. Begitu juga sebaliknya, masyarakat Sukabumi akan menjadi minoritas di daerah saya. HAM hadir untuk melindungi semuanya,” ujarnya.
Acara kemudian ditutup dengan sesi kuis interaktif yang dipandu langsung oleh Hj. Dewi Asmara. Peserta dari Pemuda Pancasila antusias menjawab berbagai pertanyaan seputar penerapan nilai P5HAM (Penghormatan, Perlindungan, Pemajuan, Penegakan, dan Pemenuhan HAM) serta contoh pelanggaran HAM yang sering terjadi, seperti Tindak Pidana Perdagangan Orang (TPPO) dan eksploitasi anak.
Sebagai bentuk apresiasi, panitia menyiapkan berbagai hadiah menarik, antara lain sepeda, magic com, kipas angin, dan kompor gas bagi peserta yang mampu menjawab pertanyaan dengan tepat.
“Kesadaran HAM harus tumbuh di setiap lapisan masyarakat. Pemuda Pancasila memiliki peran penting sebagai motor penggerak nilai kemanusiaan yang berkeadilan,” tutup Hj. Dewi Asmara.
• Red