Reportikaindonesia.com // Bandung, Jawa Barat – 30 Oktober 2025. Kantor Wilayah Kementerian Hak Asasi Manusia (KemenHAM) Jawa Barat mendorong penguatan pendekatan struktural, kultural, dan kampanye media sosial dalam membangun iklim toleransi dan kebebasan beragama di Jawa Barat.
Hal ini disampaikan oleh Kepala Kanwil KemenHAM Jawa Barat, Hasbullah Fudail, dalam kegiatan Forum Group Discussion (FGD) yang diselenggarakan oleh Komisi Nasional Hak Asasi Manusia (Komnas HAM) di Fave Hotel, Bandung, Kamis (30/10/2025).
FGD ini digagas langsung oleh Komnas HAM di bawah kepemimpinan Pramono Ubaid Tanthowi, yang sejak tahun lalu telah menyoroti isu keberagaman dan kebebasan beragama sebagai fokus utama pemajuan HAM di tingkat nasional.
FGD bertajuk “Membangun Situasi HAM Kebebasan Beragama dan Berkeyakinan di Wilayah Jawa Barat” tersebut dihadiri oleh berbagai pemangku kepentingan, antara lain Kanwil Kementerian Agama Provinsi Jawa Barat, LBH Bandung, serta Tim Kebebasan Beragama dan Berkeyakinan (KBB) Komnas HAM RI.
Dalam forum tersebut, Hasbullah Fudail menyoroti bahwa permasalahan intoleransi kerap kali berakar bukan semata pada faktor agama, tetapi juga pada kecemburuan sosial, kesalahpahaman, dan stereotip yang berkembang di masyarakat. Oleh karena itu, menurutnya, perlu ada langkah sistematis dan berkelanjutan agar kerukunan antarumat beragama di Jawa Barat semakin kuat.
“Jawa Barat sejatinya adalah provinsi yang penuh dengan keberagaman dan semangat kebersamaan. Masyarakatnya hidup berdampingan dengan nilai solidaritas dan perdamaian yang tinggi. Namun, sering kali ada pemberitaan yang justru menggiring opini seolah Jawa Barat identik dengan intoleransi. Ini yang perlu kita luruskan bersama,” ujar Hasbullah.
Sebagai langkah konkret, Kanwil KemenHAM Jawa Barat mendorong tiga strategi utama dalam memperkuat toleransi di tingkat daerah:
1. Pendekatan Struktural, melalui sinergi antarinstansi dan pembentukan kebijakan daerah yang berpihak pada perlindungan kelompok-kelompok marginal agar hak-hak mereka tidak terenggut, sembari tetap menjaga hak-hak masyarakat lainnya secara adil dan berimbang.
2. Pendekatan Kultural, dengan memperkuat nilai-nilai kearifan lokal serta dialog lintas budaya dan agama.
3. Pendekatan Media Campaign, yaitu pemanfaatan media sosial dan media massa untuk menyebarkan pesan-pesan positif tentang toleransi dan keberagaman.
Selain itu, Hasbullah juga mengungkapkan bahwa Kanwil KemenHAM Jawa Barat tengah mengagendakan pertemuan para tokoh lintas agama dan budaya untuk berpartisipasi dalam Kirab Kebudayaan Lintas Agama dan Budaya sebagai simbol persatuan dan kerukunan di Tanah Pasundan, yang akan bertempat di Cianjur.
Kegiatan FGD ini merupakan bagian dari upaya Komnas HAM, yang sejak tahun lalu menyoroti isu keberagaman di bawah arahan Pramono Ubaid, dalam mengoordinasikan situasi HAM di bidang kebebasan beragama dan berkeyakinan (KBB), menyikapi sejumlah kasus intoleransi di Jawa Barat, seperti pembubaran kegiatan ibadah, penolakan pendirian rumah ibadah, dan pelanggaran terhadap hak kelompok minoritas agama.
Dengan adanya forum ini, diharapkan kolaborasi antara lembaga pemerintah, masyarakat sipil, dan media dapat menciptakan ruang publik yang lebih inklusif serta memperkuat budaya toleransi dan penghormatan terhadap kebebasan beragama di Jawa Barat.
• Red


