Reportikaindonesia.com // Bekasi, Jawa Barat – Aparatur Sipil Negara (ASN) asal Kabupaten Bekasi kembali mengharumkan nama daerah setelah berhasil menembus posisi enam besar finalis kategori Future Leader pada ajang Anugerah Pegawai Negeri Sipil (PNS) Berprestasi Tingkat Provinsi Jawa Barat Tahun 2025. Mereka adalah Lurah Bahagia, Khoirul Anwar, dan drg. Yunita Ambarwati dari RSUD Cabangbungin.
Penganugerahan bergengsi tersebut digelar di Gedung Sasana Budaya Ganesha (Sabuga), Kota Bandung, Selasa (18/11/25).
Lurah Bahagia Khoirul Anwar, dengan inovasi Skarpet Bahagia. Sedangkan Drg. Yunita Ambarwati dari melalui inovasi layanan Sidomu (Sistem Dokumentasi Mutu). Keduanya mewakili Kabupaten Bekasi pada kategori Future Leader, dan berhasil melaju ke tahap akhir bersama enam finalis terbaik dari seluruh kabupaten/kota di Jawa Barat.
Lurah Bahagia, Khoirul Anwar menjelaskan, inovasi Skarpet Bahagia (Sekolah Kejar Paket Bahagia) dirancang untuk menjawab persoalan kesenjangan pendidikan dan ekonomi di wilayahnya. Program ini telah berjalan selama tiga tahun dan menyasar warga putus sekolah dari kategori ekonomi rentan, broken home, hingga korban kekerasan.
“Program ini melaksanakan pemerataan pendidikan dan kesetaraan sosial. Kami fasilitasi masyarakat untuk menuntaskan jenjang pendidikan Paket A, B, dan C. Setelah lulus, mereka langsung dilatih di BLK bekerja sama dengan Dinas Tenaga Kerja Kabupaten Bekasi,” terang Khoirul Anwar.
Hingga tahun ajaran terakhir, tercatat sekitar 75 peserta telah lulus setara SMA, dan total hampir 100 warga menyelesaikan pendidikan melalui Skarpet Bahagia. Data lulusan selanjutnya dikirimkan kepada mitra Dinas Tenaga Kerja untuk disesuaikan dengan kebutuhan kompetensi industri.
“Kami sudah menjalin kerja sama dengan perusahaan di wilayah, termasuk PT Indonesia Ambulans Pintar. Anak-anak dilatih skill pengelasan, karoseri, hingga branding rangka. Setelah lulus, peluang kerjanya sudah disiapkan,” katanya.
Untuk menarik warga putus sekolah kembali belajar, pihak kelurahan melakukan sosialisasi berjenjang kepada RT/RW dan menginventarisasi data anak yang membutuhkan intervensi. “Kami lakukan manajemen kolaborasi agar pendataan tepat sasaran. Fokus kami adalah mereka yang benar-benar membutuhkan,” tambahnya.
Khoirul Anwar menegaskan, pihaknya berkomitmen untuk terus mendorong pemerataan pendidikan dan ketenagakerjaan tidak hanya di wilayahnya, tetapi juga di seluruh Kabupaten Bekasi.
Sementara itu, drg. Yunita Ambarwati membawa inovasi Sidomu (Sistem Dokumentasi Mutu) yang menjadi unggulan RSUD Cabangbungin dalam kompetisi tersebut. Aplikasi berbasis digital itu berfungsi memantau mutu layanan rumah sakit secara terintegrasi, mencakup keluhan pasien maupun tenaga kesehatan.
“Sidomu memudahkan kami melihat berbagai keluhan dan kebutuhan pasien. Setiap laporan bisa langsung ditindaklanjuti dalam 1×24 jam. Semua data terdokumentasi dalam satu sistem,” jelas Yunita.
Meski masih memanfaatkan platform digital gratis berbasis Google, Sidomu telah memberikan kemudahan akses informasi bagi seluruh unit layanan rumah sakit. Yunita menegaskan bahwa inovasi tersebut sangat mungkin direplikasi oleh fasilitas kesehatan lain.
( */ Syuri )


