Reportikaindonesia.com // Bekasi, Jawa Barat – Siswa SMAN 1 Babelan pada Senin (1/12/2025) kemarin kembali menggelar protes di lingkungan sekolah sebagai bentuk penolakan terhadap dugaan tindakan ancaman, intimidasi, dan pemukulan yang diduga dilakukan oleh oknum guru setelah aksi menuntut penghapusan pungutan liar dimomen Hari Guru pada 25 November.
Aksi lanjutan ini bertujuan meminta perlindungan, keadilan, serta transparansi dari pihak sekolah.
“Saat aksi protes kemarin, kami yang vokal dipukul oleh oknum salah seorang guru. Kami ditonjok.” Ujar seorang siswa.
Siswa tersebut menyampaikan insiden kekerasan terjadi ketika mereka diminta menghapus seluruh foto dan rekaman video aksi protes sebelumnya saat momen Hari Guru.
Ia juga mengaku mendapat ancaman serius dari oknum guru.
“Kami diminta hapus semua foto dan video protes, lalu diancam akan diculik.” Ungkapnya.
Aksi protes siswa turut disaksikan jajaran Polsek Babelan serta selebgram Ronald Sinaga, atau dikenal sebagai Broron, yang berada di lokasi saat kerumunan terjadi.
Dalam lanjutan aksi, para siswa kembali dikumpulkan di lapangan SMAN 1 Babelan untuk menerima pengarahan dari pihak sekolah.
Namun, tidak sedikit siswa mengaku mendapat intimidasi lanjutan, termasuk ancaman dari kepala sekolah terkait masa depan mereka.
“Selain diminta hapus foto dan video, kami juga dilarang protes. Kami diancam akan dikejar intel, diculik, sampai dibilang tidak akan dapat pekerjaan.” Ujar seorang siswa lainnya.
Situasi ini memicu kegelisahan dan kekhawatiran di kalangan pelajar. Mereka mendesak adanya upaya penyelesaian dari pihak sekolah maupun dinas pendidikan agar lingkungan belajar tetap aman dan kondusif.
Hingga berita ini diterbitkan, pihak SMAN 1 Babelan belum memberikan pernyataan resmi maupun klarifikasi atas laporan dugaan kekerasan dan ancaman terhadap siswa.
( Syuri )


