
Reportikaindonesia.com // Luwu Utara, Sulawesi Selatan – Para Santri Pondok Pesantren Darullughah Wadda’wah (DALWA) Bangil Pasuruan asal Sulawesi Selatan mengadakan peringatan Khaul Abuya Al Maliki dan Abuya Hasan Bin Baharun dirangkaikan dengan berbuka bersama dihadiri Keluarga Besar Santri , tokoh masyarakat dan Jemaah masjid Al Muhajirin Mappedeceng Luwu Utara, lebih kuarng 200 orang, Sabtu, 30 Maret 2024.
Haul merupakan sebuah tradisi yang dilakukan untuk mengingat dan mengenang perjanan hidup seorang muslim yang telah wafat, baik orang tua kita maupun seorang ulama atau para syuhada yang bertujuan untuk meneladani serta medoakan mereka, sehingga kita sebagai geenerasi penerus dapat mengambil hikmah akan kehidupan yang kita semua pasti akan melaluinya yakni kehidupan akhirat. Kegiatan ini berlandaskan hadits sahih yang diriwayatkan oleh imam Muslim bahwa “Rasulullah berziarah ke makam syuhada dalam perang uhud dan makam keluarga baqi. Beliau mengucap salam dan mendoakan mereka atas amal-amal yang telah mereka kerjakan”.
Tujuan dilaksanakannnya kegiatan ini selain mengingat dan mengenang perjalanan hidup, kegiatan ini juga bertujuan untuk melaksanakan syiar agama islam dan untuk mempererat hubungan sosial baik diantara Masyarakat desa Mappedeceng itu sendiri serta hubungan antara Masyarakat dan santri ponpes DALWA.
Hasbullah Fudail selaku wakil orang tua Santri sekaligus Ketua Yayasan Petta Haji Hasbullah (Petalah) menyampaikan terima kasih kepada Pengurus Mesjid Almuhajirin Maappedeceng yang telah memberi tempat untuk penyelenggaraan kegiatan yang pertama kali diadakan Santri Dalwa di Luwu Raya. Selain itu Hasbullah juga berharap agar kegiatan ini menjadi agenda tahunan setiap Ramadhan dengan berkolaborasi dengan berbagai pemangku kepengtingan, para santri dan orang tua/wali santri, Yayasan Petalah, Mesjid Almuhajirin dan lainnya.
Untuk tahun depan harapannya semoga kegiatan seperti ini bisa juga dirangkaikan dengan pesantren Ramadhan bagi anak anak usia sekolah SD -SMP di Mappedeceng untuk tahu dan merasakan sistem Pendidikan berbasis pesantern serta mendorong anak anak Mappedeceng untuk juga bergabung menuntut ilmu islam di berbagai pondok yang ada di Indonesia.
Pada kesempatan ini dibacakan manaqib (Riwayat perjalanan hidup) Sayyid Muhammad Al Maliki oleh Ibtihal Pratama (santri DALWA) Dan manaqib ustadz Hasan Ahmad Baharun oleh Alif yusuf (santri DALWA) , Kedua ulama tersebut sangat berjasa dalam menyebarkan dakwa islam ke berbagai kalangan baik di dalam maupun di luar negeri sebagai upaya untuk mengingatkan dan menyemangati Masyarakat dalam beribadah dan selalu berprilaku positif dalam keseharian yang mereka jalani.
Ustadz Muhammad Al Istaimdad Sp.d yang mendampingi para Santri Dalwa dalam tausiyahnya menyampaikan perlunya penghormatan kepada para guru khususnya guru agama yang telah memberikan bekal untuk maslahat akhirat yang jauh lebih utama dari segalanya. Para Saantri Dalwa yang menjadi panitia dan terlibat langsung acara Khaul ini : Idham, Amrullah, Haikal, Habil, Rafly, Syahran, Tihal, Alif, Ghofur, Aril, Faiz, Fauzan, Ikhwal, M. Al Amin, Maharani Qalsum, Faizah Yusuf.
Para santri Dalwa ke depan diharapkan akan menjadi pengelolah dan guru pada Pesantren Mappedeceng yang kelak akan dibangun dan dioperasikan di Mappedeceng oleh Yayasan Petalah.
• Red