
Reportikaindonesia.com // Bandung, Jawa Barat – Perjalanan hidup seorang anak dengan orang tuanya (biologis,ideologis,kultural) dalam kehidupan pasti ada pasang surutnya. Selaku anak kultural dari ayahanda Ir. Andi Chaerul Manggabarani dan Prof. Dr. Sri Subekti , beliaulah yang merubah perjalanan hidupku dengan merantau dari kota kecil Kendari menuju pulau Jawa tepatnya tahun1993.
Setelah sekian lama, malam ini Rabu, 26/02/2025 keduanya kami dipertemukan dalam suasana bahagia karena ditemani istri (Tika) dan kedua putra saya (Alif & Ais) yang liburan pondok dalam suasana makan bersama. Saya bercerita kepada putra saya, bahwa Andi Chaerul merupakan dosen saat mahasiswa di Univ. Haluoleo Kendari yang mengajari selain ilmu gizi di bidang pertanian juga ilmu tentang kehidupan (mengurus keperluan hidup, membantu pencarian donasi untuk pondok pesantren, menjadi asisten dosen, aktif di organisasi mahasiswa (internal dan eksternal), dan lain-lain.

Pada momentum ini, kami sebagai anak mendapatkan petuah dan nasehat dari kedua orang tua angkat yang berguna untuk masa depan antara lain :
- Pesan moral berkarier di PNS
Selaku ASN maka kejujuran dan integritas menjadi fondasi dalam meniti karir sebagai abdi negara, maka jangan sampai menodai perjalanan yang telah dibangun dalam rentang waktu yang sangat panjang .
Hiduplah secara sederhanaan sebagai ASN sesuai dengan kemampuan penghasilan yang didapatkan, jangan melihat kuantitasnya tetapi lihat keberkahan yang didapatkan atas reski yang didaptkan sebagai ASN
Untuk menambah ilmu pengetahuan dan keahlian dalam meniti karir di ASN teruslah membaca berbagai buku-buku yng berhubungan langsung dengan tugas dan fungsi sehari-hari. - Tidak melupakan Jasa/kebaikan orang lain
Sebagai bangsa Indonesia yang dkenal dengan budi pekerti sekaligus penganut islam yang taat, maka jangan sampai melupakan jasa/kebaikan orang lain kepada kita sekecil apapun itu. Niatkanlah untuk bisa membalas budi baik orang atas bantuan yang telah diberikan. - Membuka Tabir KLB dengan menulis buku
Perjalanan menginjakkan tanah di pulau Jawa dimulai ketika mengikuti partisan pada acara Kongres Luar Biasa Partai Demokrasi Indonesi (PDI) 6 Desember 1993 di asrama Haji Sukolilo Surabaya. KLB ini merupakan desain yang dilakukan Orde Baru untuk mencampuri urusan internal partai politik yang ada saat itu hanya 3 partai ( Golkar, PPP dan PDI). Banyak tabir yang belum terungkap di KLB khususnya para pelaku sejarah yang terlibat lamgsung di arena lapangan.
Sesuai pesan beberapa tokoh politik dan pelaku sejarah termasuk Andi Chaerul agar tabir sejarah yang melingkupi perjalanan KLB tersebut bisa dituliskan dan dibuatkan buku putih sebagai referensi tambahan sejarah.
Semoga kedua orang tua kami diberi umur yang panjang dan berkah, Amin.
• Red