
Reportikaindonesia.com // Palas Lampung Selatan, Lampung – PT Putra Mandiri Palas (PMP) yang merupakan Mitra maklon Bulog Lampung Selatan hingga kini baru menyerap sekitar 220 ton gabah kering panen (GKP). Serapan gabah tersebut baru berjalan sekitar tiga hari terakhir dari berbagai daerah.
Seperti diketahui, PT PMP yang berada di Desa Baliagung, Kecamatan Palas, Lampung Selatan, merupakan perusahaan yang bekerja sama dengan Bulog untuk mengolah GKP menjadi beras di sentra pengolahan padi atau melalui mitra maklon sesuai HPP.
Saat dikonfirmasi, Direktur PT PMP, Gusti Made Gunawan mengatakan sejak tiga hari terakhir pihaknya telah menyerap sekitar 220 ton GKP. Dimana, gabah ini didapat dari petani asal Kecamatan Way Panji dan Sidomulyo.
“Memang baru tiga hari ini kami serap gabah. Karena saat ini belum memasuki panen raya. Ya, saat ini baru ada sekitar 220 ton yang kami serap dari petani,” kata dia saat ditemui diruang kerjanya, Senin 17 Maret 2025.
Menurut Gunawan, gabah yang telah diserap tersebut akan dikelola menjadi beras melalui beberapa proses tahapan, yakni analisa gabah yang serap, lalu proses tahap pengopenan (pengeringan gabah).

“Setelah melalui proses pengeringan hingga memakan waktu paling lama sekitar tiga hari. Barulah masuk proses penggilingan hingga menjadi beras. Beras hasil pengolahan dikirim langsung ke Bulog,” kata dia.
Sementara itu, Rohidi, salah satu petani asal Kecamatan Way Panji mengaku sumringah ketika harga jual GKP saat ini mencapai Rp6.500 per kilogram. Harga tersebut dinilai sebanding dengan modal yang dikeluarkan.
“Alhamdulillah, saat ini harga yang sudah ditentukan pemerintah cukup memuaskan dan sebanding dengan modal yang dikeluarkan petani. Belum lagi saat ini harga obat-obatan pada mahal,” kata dia.
(Made.S)