
Reportikaindonesia.com // Kota Tasikmalaya, Jawa Barat – Di tengah harapan masyarakat akan perubahan dan perbaikan layanan publik, Pemerintah Kota Tasikmalaya dinilai hanya sibuk dalam kegiatan seremonial tanpa diiringi langkah konkret di lapangan. Hal ini dinilai kontras dengan gaya kepemimpinan Gubernur Jawa Barat (KDM) yang dikenal responsif dan penuh terobosan nyata bagi kemajuan daerah.
Endra Rusnendar SH selaku Pembina Yayasan LBH Merah Putih Tasikmalaya, Kepada reportikaindonesia.com, jumat (11/04) menyampaikan statement komparasi, “Bilamana, Walikota dan Wakil Walikota Tasikmalaya dianggap lebih sering hadir dalam acara-acara formal dan simbolis tanpa dampak langsung yang dirasakan oleh warga. Kritik ini mungkin akan segera muncul dari berbagai kalangan, termasuk tokoh masyarakat, aktivis, hingga pelaku usaha lokal yang mengharapkan pendekatan lebih solutif dari pemerintah kota terhadap berbagai persoalan, mulai dari infrastruktur, pelayanan publik, hingga pemberdayaan ekonomi masyarakat.
Sementara itu, Gubernur Jawa Barat dinilai menunjukkan kinerja yang jauh lebih substansial. Dengan program-program seperti Jabar Quick Response, Desa Digital, serta dukungan terhadap UMKM dan pembangunan infrastruktur strategis, Gubernur berhasil menunjukkan kepemimpinan yang berorientasi pada hasil dan kebutuhan riil masyarakat.
“Kami ingin melihat pemimpin yang tidak hanya hadir dalam potret seremonial, tapi benar-benar turun ke bawah dan menyelesaikan masalah. Apa yang dilakukan oleh Gubernur harusnya bisa menjadi contoh nyata,” ujar Endra Rusnendar SH.
Masyarakat berharap Pemkot Tasikmalaya segera mengevaluasi kinerjanya dan mulai melakukan langkah-langkah nyata untuk pembangunan yang merata dan berkelanjutan. Kepemimpinan daerah seharusnya tidak hanya ditandai oleh kehadiran di panggung-panggung formal, tetapi juga dalam aksi nyata di tengah rakyat, sehingga eksistensi Pemerintah daerah lebih dapat dirasakan masyarakat kota Tasikmalaya. Semoga !!!
(RI-015)