
Reportikaindonesia.com // Toraja Utara, Sulawesi Selatan – Pembukaan Seminar Nasional bertajuk “Peran Sulawesi sebagai Interkoneksi Indonesia Menghadapi 100 Tahun Indonesia” yang digelar di Hotel D’Rij Toraja, Senin (07/07/2025), menjadi titik awal bagi konektivitas lintas provinsi di Pulau Sulawesi khusunya Toraja.
Kegiatan ini juga menandai dimulainya event budaya “The Legend of Pongtiku II” yang tahun ini dihadiri sejumlah gubernur, bupati, wali kota, serta tokoh nasional seperti Budiman Sudjatmiko.
Bentuk konkret kerja sama tersebut, Ketua PMTI Mayjen TNI (Purn) Yulius Selvianus Lumba, mendeklarasikan Kabupaten Mamasa sebagai tuan rumah pertemuan Persatuan Masyarakat Toraja Indonesia (PMTI) tahun 2026. Kegiatan tersebut akan dikemas dalam rangkaian event budaya bertajuk “Amazing Mamasa 2” sebagai bagian dari agenda tahunan “Bulan Mamase”
Menanggapi hal itu, Bupati Mamasa, Welem Sambolangi menyatakan siap menerima mandat sebagai tuan rumah. Menurutnya, ini adalah momentum strategis untuk mempromosikan potensi Mamasa kepada publik nasional.
Dikutip dari berita MdB, Bupati Mamasa, Welem Sambolangi, turut hadir dalam forum ini dan menyampaikan optimismenya atas dibukanya jalur penerbangan Manado–Toraja oleh Wings Air. Jalur udara baru ini bukan hanya memperpendek akses dari Sulawesi Utara ke Toraja, tapi juga membuka peluang besar bagi Mamasa sebagai hinterland Toraja Raya untuk mendapatkan tetesan ekonomi dari konektivitas antar daerah.Welem juga menegaskan, Mamasa siap menangkap peluang ini dengan mempersiapkan sektor pendukung seperti pariwisata, UMKM, infrastruktur jalan, dan promosi budaya.
“Kepercayaan sebagai tuan rumah oleh PMTI 2026 nanti, kami manfaatkan sebaik-baiknya untuk menunjukkan bahwa Mamasa adalah daerah yang kaya budaya dan layak dikunjungi” ucapnya.
Konektivitas pariwisata saat ini terus diperkuat. Gubernur Sulut dalam forum tersebut menyebut ada sekitar 74 juta wisatawan domestik yang menjadi potensi besar bagi kawasan Sulawesi. Dengan jumlah diaspora Mamasa dan Toraja di Sulawesi Utara mencapai lebih dari 50 ribu jiwa, Mamasa memiliki basis sosial untuk mendorong ekonomi antar wilayah.
Bupati menambahkan, ke depan Mamasa akan menyiapkan kalender budaya yang lebih terstruktur, memoles potensi lokal seperti Tari Bululondong, musik Pompang, budaya Mangngaro, serta promosi kopi dan produk UMKM dan pesona Mamasa lainnya.
(*/Sal)