
Reportikaindonesia.com // Bandung, Jawa Barat. 26 Agustus 2025 – Gedung Serbaguna (GSG) Arcamanik akan menjadi tuan rumah kegiatan kebhinekaan pada 3 September 2025, yang akan dihadiri oleh Menteri Hak Asasi Manusia dan Gubernur Jawa Barat, Dedi Mulyadi. Kegiatan ini bertujuan sebagai simbol rekonsiliasi, persatuan, dan moderasi beragama di tengah keberagaman masyarakat Jawa Barat.
GSG Arcamanik dipilih sebagai lokasi kegiatan karena gedung ini sempat menjadi titik konflik antara warga dan jemaat Katolik terkait penggunaannya sebagai tempat ibadah sejak 2022. Namun, setelah melalui proses panjang dialog dan mediasi, pada Juni 2025 tercapai kesepakatan bersama yang membuka jalan bagi rekonsiliasi dan kerukunan.
Agenda Kegiatan:
Kegiatan ini akan meliputi:
– Kuliah Umum: Di Universitas Pendidikan Indonesia (UPI).
– Kunjungan ke GSG Arcamanik: Dengan berbagai kegiatan menarik, seperti :
– Donor Darah dan pemeriksaan kesehatan serta mata gratis.
– Pameran Edukasi Lingkungan dan sejarah intoleransi.
– Diskusi Publik dengan gaya “serius tapi santai”.
– Stan Kuliner Tradisional yang dibagikan gratis.
– Dialog Kebangsaan: Di Gedung Pakuan.
Dukungan Lintas Iman dan Generasi Muda.
Lebih dari 150 organisasi lintas iman dan kepemudaan siap mendukung penuh agenda ini, termasuk :
– Ansor
– Gusdurian
– Karang Taruna
– Ormas Katolik
– Aparat TNI/Polri
– Kesbangpol
Komitmen Pihak Kelurahan :
Lurah Kelurahan Arcamanik, Sofian Ismail, menyatakan komitmen penuh pihak kelurahan dalam mendukung acara ini. Menurutnya, kegiatan ini adalah kesempatan menunjukkan kepada Indonesia bahwa Arcamanik adalah contoh hidup toleransi dan harmoni.
*Simbol Baru Toleransi di Jawa Barat*
Kepala Kanwil Kemenham Jabar, Hasbullah, mengungkapkan bahwa pihaknya telah berkoordinasi dengan Wali Kota dan Gubernur mengenai rencana pembangunan gereja yang bisa berdampingan langsung dengan masjid di Arcamanik sebuah simbol konkret kebhinekaan Indonesia. “Fokus kami adalah memastikan hak semua warga dihormati, tanpa melihat latar belakang agama atau suku. Arcamanik adalah bukti bahwa kerukunan itu bisa diperjuangkan dan diwujudkan bersama,” tegas Hasbullah.
• Red