Reportikaindonesia.com // Cianjur, Jawa Barat – Kepala Kantor Wilayah Kementerian HAM Jawa Barat Hasbullah Fudail turut hadir dalam Kirab Budaya Lintas Agama dimulai dengan gerak jalan dari Masjid Assalafiyah Cipanas menuju Vihara Sakya Wanaram, menghadirkan simbol perjalanan lintas keyakinan yang menggambarkan penghormatan terhadap perbedaan.
Ribuan peserta dari berbagai unsur masyarakat, tokoh agama, komunitas pemuda, paguyuban budaya, hingga masyarakat umum berjalan bersama, memperlihatkan bahwa kebinekaan adalah kekuatan sosial yang menyatukan warga Cianjur. Kabupaten Cianjur, 15 November 2025.
Kirab Budaya Lintas Agama yang digelar oleh Forum Kerukunan Umat Beragama (FKUB) Kabupaten Cianjur menjadi bukti kuat bahwa Cianjur memiliki atmosfer sosial yang terbuka dan harmonis. Melalui kegiatan ini, masyarakat menunjukkan bahwa toleransi dan keberagaman bukan hanya konsep, tetapi nilai yang hidup dan dipraktikkan setiap hari di Bumi Parahyangan.
Kepala Kantor Wilayah Kementerian HAM Jawa Barat Hasbullah Fudail turut hadir sebagai dukungan dalam menciptakan kehidupan harmonis saling bertoleransi. Dalam sambutannya, Hasbullah mengapresiasi langkah progresif FKUB Cianjur dan menyebut bahwa Cianjur memiliki potensi besar untuk menjadi role model toleransi beragama di Jawa Barat bahkan di tingkat nasional. Menurutnya, stigma negatif yang sering diarahkan kepada Jawa Barat tidak sejalan dengan fakta di lapangan, di mana masyarakat Sunda menjunjung nilai silih asah, silih asih, silih asuh sebagai landasan harmoni.
Selain itu berharap agar agenda ini menjadi tradisi tetap setiap tahun dan bisa dikolaaborasikan dengan Kepariwisataan Cianjur dengan menjadi wisata Religi mendukung ikonik Cipanas sebagai daerah kunjungan wisata.
Dukungan penuh juga disampaikan oleh Wakil Bupati Cianjur, yang menegaskan komitmen pemerintah daerah dalam memperkuat ruang-ruang interaksi antarumat beragama. Ia menilai bahwa kirab budaya lintas agama ini menjadi bukti nyata bahwa masyarakat Cianjur mampu memelihara kerukunan dengan baik dan dapat dijadikan inspirasi bagi daerah lain di Indonesia.
Acara ditutup dengan “Ngeliwet Bersama”, sebuah tradisi makan bersama yang merepresentasikan kesetaraan dan kedekatan tanpa memandang perbedaan suku, agama, ataupun status sosial. Hamparan daun pisang yang memanjang menjadi simbol meja kehidupan tempat semua orang duduk, berbagi, dan bersyukur bersama.
Melalui kegiatan Kirab Budaya Lintas Agama ini yang dimulai dari masjid dan berakhir di wihara Cianjur dan Jawa Barat mengirimkan pesan yang jelas: bahwa keberagaman bukan ancaman, tetapi kekayaan yang menyatukan. Bahwa toleransi bukan sekadar slogan, tetapi kenyataan yang hidup dalam perilaku masyarakat. Dan bahwa stigma intoleransi tidak sejalan dengan fakta harmonis yang tercermin dari keseharian warga di Tanah Pasundan.
Pada kesempatan ini Museum Rekor Indonesia (MURI) memberikan penghargaan kepada FKUB Cianjur atas Kirab dan Pengelaran Budaya Nusantara Dengan Peserta Lintas Iman Terbanyak.
Jawa Barat berdiri sebagai provinsi yang terbuka, inklusif, dan menjunjung tinggi nilai kemanusiaan. Bumi Parahyangan akan selalu menjadi rumah bagi siapa pun yang datang dengan niat baik, tanpa memandang perbedaan.
• Red


