Reportikaindonesia.com // Cianjur, Jawa Barat – 26 November 2025. Forum Kerukunan Umat Beragama (FKUB) Cianjur menyelenggarakan kegiatan diskusi lintas agama di Sindang Jaya, yang dihadiri oleh masyarakat dari berbagai kelompok agama. Dalam kegiatan tersebut, Kepala Kantor Wilayah Kementerian HAM Jawa Barat hadir sebagai narasumber, memberikan pandangan mengenai kondisi toleransi dan dinamika kerukunan di Jawa Barat. Acara kemudian ditutup dengan kebersamaan ngeliwet bersama para tokoh agama dan peserta.
Diskusi berlangsung dalam suasana akrab dan terbuka. Perwakilan lintas agama menyampaikan pengalaman dan harapan terkait penguatan kerukunan di masyarakat. Dalam paparannya, Kakanwil menegaskan bahwa Jawa Barat merupakan provinsi yang sangat terbuka bagi semua kelompok, serta menolak stigma bahwa provinsi ini intoleran. Ia menyampaikan bahwa kehidupan sehari-hari masyarakat justru menunjukkan budaya gotong royong, saling menghormati, dan kolaborasi antarumat beragama.
Dari peserta diskusi, muncul sejumlah masukan yang dinilai penting, salah satunya adalah usulan untuk menghadirkan kegiatan ngopi bersama antar umat beragama secara rutin.
Para peserta mengharapkan pertemuan informal seperti duduk bersama, berbincang santai, dan ngopi bersama diadakan setiap bulan, tidak hanya setahun sekali. Mereka menilai kegiatan sederhana namun konsisten seperti ini sangat efektif menjaga komunikasi, menghapus jarak, serta memperkuat keharmonisan di tingkat komunitas.
Kakanwil menyambut baik usulan tersebut dan menilai bahwa bentuk perjumpaan informal semacam itu dapat memperkuat hubungan lintas iman secara berkelanjutan. Ia menegaskan bahwa pihaknya siap mendorong serta memfasilitasi ruang-ruang dialog yang lebih dekat dengan masyarakat.
Dalam kesempatan tersebut, FKUB Cianjur juga menyampaikan gagasan pembentukan “Kampung Toleransi” sebagai model kawasan percontohan kerukunan antarumat beragama di Cianjur. Ide ini disambut hangat oleh peserta dan mendapatkan dukungan penuh dari Kakanwil, yang menilai bahwa inisiatif FKUB tersebut sejalan dengan semangat penguatan toleransi yang sedang didorong di tingkat provinsi.
Kampung Toleransi direncanakan menjadi ruang edukasi, dialog, kegiatan sosial, dan kolaborasi lintas agama yang berkelanjutan.Sebagai bagian dari penguatan identitas kegiatan, FKUB dan peserta juga merencanakan pembuatan kaos atau seragam bertema toleransi yang akan digunakan dalam sejumlah agenda lintas agama ke depan. Kaos tersebut diharapkan menjadi simbol kebersamaan serta komitmen bersama dalam menjaga kerukunan.
Selain menampung aspirasi, Kakanwil juga memaparkan rencana kegiatan lintas agama bulan Desember, meliputi pengobatan gratis, donor darah, bersih-bersih gereja, mengecat gereja, dan aksi sosial lain yang melibatkan milenial lintas agama. Kegiatan tersebut diharapkan memperkuat kerja sama sekaligus menghadirkan manfaat langsung bagi masyarakat.
Acara hari itu ditutup dengan tradisi ngeliwet bersama, menghadirkan suasana penuh kehangatan. Tokoh agama, peserta, dan Kakanwil duduk melingkar, menyantap hidangan dalam suasana kebersamaan yang erat. Momen sederhana ini menjadi simbol bahwa harmoni dapat dibangun melalui kebersamaan yang tulus dan saling menghargai.
Kegiatan yang diselenggarakan FKUB Cianjur ini menjadi bagian dari upaya berkelanjutan untuk memelihara kerukunan, memperkuat dialog, serta memastikan bahwa Jawa Barat terus dikenal sebagai wilayah yang damai, inklusif, dan menghargai keberagaman.
• Red


