Reportikaindonesia.com // Tana Toraja, Sulsel – Sosialisasi Pengembangan Objek Wisata Kawasan Tilangnga’ Sarira dihadiri oleh Kadis Pariwisata, Sekertaris Pariwisata, lurah, camat, Polsek Makale Utara, Koramil Makale, Kompepar dan masyarakat sekitar kawasan Objek wisata Sarira bertempat di Pendopo Objek wisata Kolam Tilangnga’ Kelurahan Sarira Kecamatan Makale Utara Kabupaten Tana Toraja, Kamis (18/08/2022)
Kepala Dinas Pariwisata Tana Toraja, Adelheid Sosang menjelaskan, bahwa Objek Wisata Sarira ini adalah suatu program strategis dan unggulan pemerintah Kabupaten Tana Toraja.
Adelheid menyebut, dalam hal ini Bupati Theofilus Allorerung sangat menginginkan sekali satu pembangunan destinasi Kawasan wisata Buntu Sarira.
“Salah satunya di wilayah Kelurahan Sarira Kecamatan Makale Utara akan dibangun wisata Kawasan buntu sarira,” ungkap Adelheid , Kamis (18/08/2022).
Adelheid mengatakan, tentu di MoU tersebut ada regulasi yang berkaitan dengan kepariwisataan.
“Tetapi kami sudah disampaikan barusan dalam suatu acara, tentu saja kita akan memprioritaskan bagi para warga lokal,” ujarnya.
Dikatakan Kadis Pariwisata, memang pembangunan akan dimulai dan sudah disampaikan per tanggal kontrak dan setelah sosialisasi tentu saja semoga berjalan sesuai jadwal.
“Mohon doanya dari semua pihak, juga ini sesuai dengan apa yang kita harapkan dalam pembangunan ,” Harapnya.
Dalam Acara Sosialisasi tersebut salah seorang warga Lingkungan Rorre, Columbus, meminnta agar pemerintah daerah dalam hal ini Dinas Pariwisata untuk memberdayakan warga lokal.
“Kami Minta Bagi Kontraktor yang menangani proyek supaya warga setempat diberdayakan, masa’ Iya semua pekerjanya orang pendatang, ucap Columbus.
Sementara Kepala Bidang Pengembangan Pariwisata, Bernat menyampaikan Generasi muda sebagai aktor terdepan pelestarian budaya harus bisa merespon dengan baik kebudayaan yang ada dalam masyarakat serta lingkungannya, menumbuhkan kesadaran diri serta cinta tanah air, agar budaya Indonesia tetap lestari.
“Pengembangan objek wisata merupakan pergerakan utama sektor kepariwisataan. Disini juga sangat dibutuhkan peran generasi muda sebagai aktor terdepan,” ujar Bernat dalam sambutannya.
Kepariwisataan lanjutnya mempunyai peranan penting dalam memberikan kontribusi yang signifikan bagi peningkatan perekonomian daerah melalui pengembangan Objek Wisata.
“Melalui objek wisata Buntu Sarira menjadikan daerah tujuan saat berkunjung ke Tana Toraja, maka objek wisata Tilangnga’ harus siap menerima kedatangan wisatawan dengan memberikan pelayanan yang baik setiap kunjungan wisatawan,” pinta Bernat.
Namun, disebutnya, para generasi bangsa sudah mulai melupakan serta meninggalkan kebudayaan kebudayaan Indonesia yang sangat kaya ini. “Globalisasi juga berpengaruh kuat dalam menurunkan tingkat kepedulian masyarakat dalam menjaga atau melestarikan Budaya Indonesia, kiranya apa yang telah kita lestarikan di Kelurahan Sarira memiliki keterkaitan dengan kepedulian generasi muda serta warga Masyarakat terhadap lestarinya kekayaan Adat dan Budaya di seluruh Indonesia,” katanya.
Bernat menekankan kepada generasi muda tidak boleh tidak yakin dengan identitas budaya lokalnya, karena budaya itu merupakan sebuah anugerah.
“Pemuda Indonesia harus bangga mengatakan saya orang Indonesia berlandaskan Bhinneka Tunggal Ika,” tegasnya.
(Salmon)