Reportikaindonesia.com // Wajo, Sulsel – Rangkaian Festival Danau Tempe (FDT) 2022 di Kabupaten Wajo, Sulawesi Selatan (Sulsel), berakhir yang ditutup dengan malam hiburan di kawasan ruang terbuka hijau (RTH) Callaccu, Kecamatan Tempe, Selasa (23/8/2022). Sampai jumpa tahun depan dengan pelaksanaan yang ditarget jauh lebih semarak dan meriah.
Khusus acara malam memang tidak ada lomba. Seluruhnya sudah terlaksana sejak pembukaan FDT 2022 oleh Bupati Wajo, Amran Mahmud, di Tempat Pelelangan Ikan (TPI) 45 pagi tadi. Di kawasan RTH Calaccu ada lomba lomba kuliner dan menyanyi antar TP PKK kecamatan, tetapi hanya sampai sore.
Ribuan penonton yang memadati salah satu ikon baru Bumi Lamaddukelleng ini, dihibur dengan penampilan tari tradisional empat etnis oleh Sanggar Seni Tomaradeka. Ada pula fashion show atau peragaan busana peserta cilik oleh Al Fasihi Dayschool, vokal grup Dinas Pemuda, Olahraga, dan Pariwisata (Porapar) Wajo, fashion show sutera oleh IWAPI Wajo, dan penampilan juara lomba menyanyi lagu Bugis. Juga ada penerimaan hadiah bagi para pemenang lomba.
Bupati Wajo, Amran Mahmud, di hadapan undangan dan masyarakat menyampaikan kesyukuran FDT 2022 bisa dilaksanakan di berbagai tempat sehingga lebih semarak dibanding 2021 lalu, bahkan sempat tidak dilaksanakan pada 2020 silam.
“Kita berharap ini akan mendorong pengembangan usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM). Apalagi, salah satu program prioritas kami adalah mencetak ribuan wirausaha baru. Selama tiga tahun terakhir ini kita bisa ciptakan sampai tujuh ribuan entrepreneur di berbagai sektor,” kata Ketua DPD PAN Wajo ini.
Amran Mahmud menyampaikan, menunjang sektor pariwisata, Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Wajo melalui perangkat daerah terkait terus melakukan pengembangan sutera dengan dukungan Pemerintah Provinsi (Pemprov) Sulsel dan pusat.
Selain Danau Tempe, lanjut kepala daerah bergelar doktor ini, pemerintah daerah juga memperkenalkan potensi pariwisata Rumah Ada Atakakkae yang saat ini tengah diupayakan pembenahannya. Kemudian, potensi wisata Religi Masjid Tua Tosora yang terdapat makam cucu ke-19 Rasulullah saw., Syekh Jamaluddin Akbar Al-Husaini.
“Di sektor swasta ada pariwisata Telaga Biru yang juga bisa bersaing dengan sektor pariwisata lainnya di Sulsel. Setelah Lebaran lalu, bahkan bisa tembus sampai empat ribuan pengunjung,” bebernya.
Amran Mahmud pun mengapresiasi atas kerja keras panitia dan seluruh pihak yang telah menyukseskan FDT 2022 ini. “Jazakumullah khairan katsiran kepada semua panitia dan semua pihak yang telah mendukung dan menyukseskan kegiatan ini. Kita berharap agar event ini bisa dilaksanakan lebih semarak tahun depan,” harapnya.
Seperti pada pembukaan, turut hadir Deputi Bidang Penyelenggaraan Produk Wisata dan Penyelenggaraan Kegiatan Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf) RI, Rizki Handayani Mustafa, dan Kepala Dinas Kebudayaan dan Kepariwisataan Sulsel, Muhammad Jufri.
Dari tuan rumah, hadir Wakil Bupati Wajo, Amran, Ketua Ketua DPRD Wajo, Andi Muhammad Alauddin Palaguna, bersama para anggota DPRD Wajo, unsur Forkopimda, Sekda Wajo, Armayani, kepala perangkat daerah, camat, pimpinan perbankan, BUMN/BUMD, TP PKK Wajo, organisasi wanita, serta undangan lainnya.
Sebelumnya, Kepala Dinas Porapar Wajo, Dahniar Gaffar, FDT kali ini merupakan pelaksanaan ke-19. Namun, baru kali ini dilaksanakan juga pada malam hari, yang biasanya hanya di pesisir Danau Tempe.
“FDT ini masuk dalam kalender event nasional. Kita berharap, tahun depan FDT ini bisa masuk dalam Kharisma Event Nusantara (KEN),” harapnya.
(*/Alfian)