
REPORTIKAINDONESIA.COM | Kabupaten Bekasi, Jawabarat – Keberadaan ekosistem mangrove menjadi penting terutama bagi wilayah pesisir, baik sebagai benteng pertahanan terhadap risiko bencana maupun sebagai mata pencaharian alternatif melalui pengembangan pariwisata.
Bagi makhluk hidup pohon adalah keseimbangan: mencegah erosi pantai, mencegah pemanasan global, mempengaruhi iklim dan cuaca, menjaga kualitas air serta udara, oleh karena itu untuk membangkitkan semangat kaum muda khususnya Keluarga Mahasiswa FEB UPN Veteran Jakarta dalam melestarikan lingkungan, Departemen Lingkungan Masyarakat BEM FEB UPN Veteran Jakarta untuk bersama-sama melestarikan pohon terkhusus mangrove dengan gerakan FENOMENA: Feb Menanam Pohon Mangrove ke Pantai Asri dengan tema “Mangroves for Restore Our Earth“. Kegiatan ini dilakukan dengan penanaman 100 bibit pohon mangrove ke sebuah pantai yang terletak di Muaragembong, Kabupaten Bekasi.
Sabtu, 17 September 2022 tepat pukul 06.30 WIB panitia melakukan perjalanan dari UPN Veteran Jakarta menuju wilayah paling utara di kabupaten Bekasi. Setelah beberapa jam perjalanan darat lalu di lokasi yaitu kecamatan Muaragembong, kita melanjutkan perjalanan air menuju lokasi penanaman bibit pohon mangrove tepatnya di Kp. Muarabendera, Desa Pantaibahagia, Kec. Muaragembong, Kab. Bekasi, Jawa Barat, dengan menggunakan Kapal Sinar Waisai. Dimulai dengan rangkaian acara pembukaan hingga pemberian cenderamata dari teman-teman panitia untuk komunitas Muaragembongkita, acara ini resmi digelar dan dihadiri oleh Ketua dan Wakil Ketua BEM FEB UPN Veteran Jakarta, Staff MPM FEB UPN Veteran Jakarta, Panitia FENOMENA 2022 dan Komunitas Muaragembongkita.
Yusup Maulana, founder komunitas Muaragembongkita menuturkan, Awalnya muara ini terdapat hamparan hutan mangrove yang hijau. Akan tetapi berjalannya tahun, migrasi penduduk yang tinggi mengubahnya menjadi tambak ikan dan udang sehingga menjadikan hutan mangrove pun tergerus.
“Kondisi ini membuat daerah pesisir tak lagi kuat untuk menopang ombak air laut sehingga menyebabkan beberapa bencana alam seperti abrasi pantai yang menyebabkan beberapa rumah, tempat ibadah dan sekolah di pesisir pantai tergenang air. Banyak bangunan yang didiamkan begitu saja dan perlahan-lahan hancur dengan sendirinya. Meski dengan kondisi yang seperti itu, tak membuat masyarakat lokal untuk pindah rumah karena tidak ada lokasi yang dituju. Sebagian besar warga lokal bekerja sebagai nelayan, akan tetapi pendapatannya tidak menentu.” ujar pria yang biasa disapa Ucie.
Tentunya permasalahan diatas mendorong masyarakat untuk berfikir bagaimana hal ini akan terus dibiarkan, bagaimana jika dampaknya semakin meluas? maka didirikanlah sebuah komunitas bernama Muaragembongkita yang di pelopori oleh Bapak yusup sebagai wadah untuk penyelamat dan pelestarian pohon mangrove di daerah pesisir pantai Bekasi. Dengan misi menjadi penggerak kelompok nelayan untuk ikut serta dalam penyelamatan lingkungan Muaragembong. Mereka berupaya untuk menjaga dan melestarikan kembali hutan mangrove sebagai sabuk hijau pesisir pantai.
Tak tinggal diam BEM FEB UPN Veteran Jakarta juga ingin turut berpartisipasi mendorong serta memupuk semangat juang pemuda Komunitas Muaragembongkita, dengan melakukan kerjasama pelestarian pohon mangrove diharapkan hal ini dapat sedikit memberikan percikan energi bahwa banyak yang mendukung kepedulian masyarakat terhadap pelestarian tanaman dan keadaan lingkungan hidup sekitar tempat mereka tinggal. Sehingga timbul lebih banyak partisipasi warga sekitar dalam gerakan ini. [BEM FEB UPN]