Reportikaindonesia.com // Karawang, Jawa Barat – Tradisi Hajat Bumi merupakan sebuah tradisi leluhur yang diwariskan secara turun temurun dari generasi ke generasi. Tradisi Hajat Bumi biasanya dilakukan setahun sekali, sebagai bentuk rasa syukur terhadap Allah SWT atas hasil bumi yang melimpah selama satu tahun.
Tradisi Hajat Bumi biasanya menggabungkan tradisi budaya Sunda dengan nuansa agama Islam seperti yang dilakukan oleh warga Citeureup RW 14, Kelurahan Palumbonsari, Karawang Timur, Karawang, Sabtu (24/09/2022).
“Acara hajat bumi ini diisi dengan kesenian Topeng Banjet Tresna Munggaran dari Cilebar, gelaran kesenian topeng tersebut digelar dengan harapan bisa menghibur masyarakat,” kata Ridwan salah satu tokoh pemuda Citeureup saat ditemui.
Sambung Ridwan, hajat Bumi ini juga bertujuan untuk meminta keberkahan dan keselamatan bagi seluruh warga kampung serta menjadi ajang silaturahmi antar sesama warga kampung.
“Hajat bumi ini sengaja kita lakukan, bagian dari rasa syukur atas nikmat Alloh yang telah diberikan kepada Warga Citeureup dan ini juga sebagai ajang silaturahmi antar warga,” ujarnya.
Dalam acara tersebut juga di hadiri Babinsa dan Bhabinkamtibmas Kelurahan Palumbonsari, Serma M Dahlan dan Bripka Tito yang bertugas sebagai pembina keamanan masyarakat yang selalu berusaha berada di tengah- tengah warganya
“Kami mewakili Ibu lurah Fitri, mengapresiasi gelaran hajat bumi yang dilakukan warga Citereuep, kami ucapkan rasa terima kasih kepada warga yang mengadakan kegiatan hajat bumi, sehingga kegiatan bisa berjalan dengan tertib,” kata Serma M Dahlan.
Personil Babinsa Koramil 0401/Kota ini juga berpesan kepada warga untuk tetap bersatu dan tetap memelihara keamanan lingkungannya dan menjaga kerukunan antar tetangga.
“Ke amananan dan kerukunan mari kita jaga dan di hajat bumi ini kita syukuri atas segala limpahan rezeki, mudah mudahn lingkungan ini kedepan lebih maju dan sejahtera di tahun depan lebih meningkat,” pungkasnya.
(Darmawan)
