Reportikaindonesia.com // Luwu Utara, Sulsel – Viral di sosial media kondisi pekerjaan bangunan gedung sekolah di wilayah kecamatan Seko Kabupaten Luwu Utara yang sudah rapuh dan ambruk dalam unggahan facebook @Roni Gatti (30/09/2022).
Berikut caption unggahan video dan foto tersebut:
“Salam hormat dari masyarakat yang tertindas,,π
Mengenai program rehabilitasi dan renovasi 12 sekolah di kecamatan seko, sampai hari ini belum ada titik terang dari pihak pemenang tender yang baru mengenai kelanjutan dari pembangunan tersebut, maaf bisa kita lihat video yang di bawah bisa menjelaskan bahwa pembangunan tersebut tidak di kerjakan semaksimal mungkin di lihat dari ketahanan bangunannya hanya tertiup angin bangunan langsung ambruk, apakah memang kekuatan dari bangunan yang di maksudkan memang hanya seperti itu, jujur ketika bangunan seperti itu sangat beresiko bagi keselamatan murid yang melakukan proses pembelajaran..
Teruntuk pemerintah daerah, provinsi dan pusat, kami memohon dengan sangat agar kiranya hal ini kita tindak lanjuti ππ
Jujur kami masyarakat seko sudah sangat bosan dengan janji-janji yang di gaungkan oleh para penguasa selama ini, kami masyarakat seko menginginkan janji tersebut di buktikan π
Dan terkhusus untuk ibu bupati luwu utara Indah Putri Indriani dan bapak gubernur provinsi Sulawesi Selatan, tolong agar kiranya hal rehabilitasi dan renovasi 12 sekola di kecamatan seko agar kiranya di tindak lanjuti, kami juga masyarakat seko sangat kecewa kenapa kegiatan yang menurut kami tidak terlalu penting ibu bupati bisa hadir di dalamnya, giliran ada problem yg begitu urgent seolah2 itu di lupakan.,
SaveSeko
DaerahTerisolir
Gambar di bawa berada di SDN 084 Sipulung”.
Dari hasil pantauan awak media, bangunan ini adalah salah satu bangunan sekolah yang sempat mangkrak pada kegiatan pembangunan rehabilitasi dan renovasi berat di 12 lokasi sekolah oleh Kementerian PUPR, Balai Prasarana Pemukiman Wilayah Sulawesi Selatan yang menyerap anggaran sekitar 34 miliar pada tahun anggaran 2020/2021 dan hanya 3 lokasi sekolah yang bobot pembangunannya mencapai diatas 90% dan masih banyak tunggakan HOK dan harga material warga yang belum di bayarkan.
Informasi dari pihak PT. Hagitasinar Lestarimegah, pelaksana (pemenang tender) pada kegiatan ini telah diputus kontrak dan telah di tenderkan kembali untuk pelaksanaaan kelanjutan pekerjaan bangunan rehabilitasi dan renovasi berat di 9 lokasi sekolah yang sempat mangkrak itu.
“Di tender ulang pak . .Krn pemenang 1 dan 2 tdk ada yg mau masuk kerjaβ¦.sy sdh diputus kontrak pak, ungkap pihak PT. Hagitasianar Lestarimegah saat dikonfirmasi awak media”.
Kelanjutan pekerjaan rehabilitasi dan renovasi bangunan di 9 lokasi sekolah yang sempat mangkrak tersebut sudah mulai di kerjakan, namun baru di beberapa lokasi sekolah, salah satunya di SDN 069 Padang Balua.
Namun demikian, kwalitas bangunan rehabilitasi dan renovasi yang menyerap anggaran negara puluhan miliar tersebut sudah tidak terjamin lagi kekokohannya karena bangunan yang terbentuk dari batako dan kayu tersebut sempat di guyur hujan dan terik matahari tanpa atap dalam kurun waktu sekitar 1 tahun masa tenggang yang mengakibatkan rapuhnya batako dan kayu.
(*/Red)