
Reportikaindonesia.com // Polman, Sulbar – Pembangunan fisik gedung praktik SMKN 2 Polewali Kabupaten Polewali Mandar Provinsi Sulawesi Barat berdasarkan kontrak Nomor 017/DAK-Swakelola/ Dikbud/VII)2022 pertanggal 7 Agustus 2022 dengan nilai kontrak Rp 1.724.250.000 ( satu miliar tujuh ratus dua puluh empat juta dua ratus lima puluh ribu rupiah), yang bersumber dari APBD pagu anggaran dinas Dikbud Provinsi Sulawesi Barat.
Tahun Anggaran 2022, dan sesuai dengan perhitungan kalender 120 hari berarti waktunya sudah 3 bulan 14 hari per tanggal 21 Oktober 2022 kegiatan fisik berjalan sesuai surat perintah kerja ( SPK), yang dikeluarkan Disdikbud Sulbar penyedia anggaran tetapi kini kondisinya kegiatan fisik pembangunannya terkesan masih stagnan atau jalan ditempat dan baru pondasi dan tiang besi telah dilakukan dan tidak ada pemasangan batu tidak ada kegiatan, bahkan material pun tidak ditemukan di TKP.
Berdasarkan pantauan IWO Indonesia dan LSM GPRI- Anti Korupsi Sulbar, Kamis (20/10-2022), ditemukan di TPK, tidak ada kegiatan sehingga diduga kalau kegiatan Mega proyek itu terkesan masih stagnan sehingga dikhawatirkan kalau kegiatan pembangunan fisik Dikbud di SMKN 2 Polewali bakal menyebrang di Tahun Anggaran 2023 sehingga berpotensi terjadinya ” mark up”.

Diketahui, pelaksanaan kegiatan fisik DAK Dikbud 2022 berdasarkan Peraturan Presiden Nomor 12 tahun 2021tentang perubahan Peraturan Presiden ( Pepres) Nomor 16 tahun 2018 tentang pengadaan Barang/ jasa dan Pepres Nomor 7 tahun 2022 tentang Petunjuk tehnis DAK fisik Tahun Anggaran 2022 serta Permendikbudriset Nomor 3 tahun 2022 Juknis operasional DAK fisik bidang Pendidikan 2022, tanggal 24 Januari 2022, ada 4 tipe diterapkan, yakni tipe:
1.Tim pelaksana dan tim pengawas di internal sekolah dan internal SKPD atau OPD tehnis.
2. Swakelola tipe 2, yakni melibatkan instansi pemerintah lainnya.
3. Swakelola tipe 3, yakni melibatkan oramas.
4. Swakelola tipe 4, yakni melibatkan kelompok masyarakat ( pokmas).
Khusus di SMKN 2 Polewali itu memilih swakelola tipe empat(4), yang diketua seorang tenaga pendidik ( tendik) di SMKN 2 Polewali, Fattah.
Kepala SMKN 2 Polewali, yang juga sebagai pengawas Mega proyek miliaran tersebut, Mulyadi, S.Pd, M.Pd ketika ditemui mengatakan, kegiatan fisik untuk sementara berhenti karena adanya pengaruh cuaca tidak mendukung dan kurang bersahabat, yakni kini musim hujan terus menerus, dan sulitnya mengangkut material di lokasi pembangunan sehingga membuat tukang tidak bisa bekerja maksimal.
Menurut Mulyadi, kemungkinannya kegiatan fisik pembangunan praktik siswa bidang perhotelan kelak akan dilakukan perpanjangan waktu atau adendum hingga Tahun Anggaran 2023 mendatang.
Alasannya, lanjut Mulyadi disamping memang cuaca tidak mendukung, yakni musim hujan juga waktunya sangat lambat proses pencairan dana dari Provinsi, padahal SPK terbit sejak Agustus 2022, sehingga dapat mempengaruhi kegiatan fisik, meski sudah ada toko material termasuk pemberian toleransi dalam bentuk pinjaman sebelum dana cair di Provinsi tetapi lagi- lagi faktor cuaca intensitas hujan cukup tinggi sehingga dapat mempengaruhi bagi tukang melakukan kegiatan dilapangan, kata Mulyadi.

Dalam kesempatan yang sama, Ketua kelompok masyarakat sebagai penanggungjawab kegiatan dan juga guru di SMKN 2 Polewali, Fattah ketika dimintai tanggapan terkait tidak adanya kegiatan fisik, dengan terkesan ragu memberi keterangan Pers juga menyampaikan, terkendala dengan faktor cuaca curah hujan membuat tukang tidak bisa bekerja maksimal karena sulitnya memasukan material ke lokasi.
Dari pantauan Reportikaindonesia.com kondisi cuaca di wilayah Polewali tampaknya tidak ada cuaca ekstrim seperti banjir dan kondisinya normal- normal saja, apalagi lokasi SMKN 2 Polewali posisinya berada ditengah kota dalam wilayah kecamatan Polewali, dan akses jalan masuk di sekolah tersebut adalah jalan aspal sehingga kondisinya untuk mobilisasi material ke lokasi tidak perlu diragukan lagi dan bukan merupakan kendala, ungkap sumber yang enggang disebut.
Tim Investigasi dari GPRI- Anti Korupsi bersanding dengan Ikatan Wartawan Online Indonesia wilayah Sulbar tetap konsisten memantau perkembangan DAK fisik bidang diknas di Sulbar khususnya Polman.
(Andira)