Reportikaindonesia.com // Maros, Sulawesi Selatan – Bertempat di pendopo Masjid Lompoe Urwatul Wutsqa Turikale Maros Bupati Maros Chaidir Syam menyampaikan apresiasinya kepada Lembaga Adat Kekaraengan Turikale yang telah berkontribusi dalam berbagai kegiatan Pembangunan Sosial Budaya di Kabupaten Maros.
Untuk itu dalam rangka mempertahankan dan melestarikan nilai-nilai kebudayaan di Kabupaten Maros, maka Bupati Maros akan mendorong dan mempercepat Pembangunan Kawasan Heritage Turikale dengan berbagai saranaa pendukungnya sebagai situs peninggalan sejarah besar di kabupaten Maros, selain beberapa kerjaan lainnya di Kab. Maros.
Demikian disampaikan Chidir Syam Ahad, 15 September 2024, ketika memberikan sambutan dalam pembukaan rangkaian peringatan Maulid Nabi Besar Muhammad 1446 dan Khaul Karaeng Turikale IV Syeck Abdul Qadir Jaelani La Sanrima Daeng Parukka yang dirangkaikan dengan kegiatan Khitanan Massal Untuk Kaum Duafah dan Donor Darah, Pembacaan Khataman Alquran dan Albarzanji , Tudang Sipulung, Ziarah ke Makam Karaeng Turikale IV . Acara ini juga dihadiri juga beberapa kerabat karaeng Turikale yang berkarier di beberapa Kementerian di Jakarta serta Andi Muhammad Irfan (Anggota DPRD provinsi Sulsel), Ketua Dewan Adat Andi Muhammad Sata, serta perwakilan Muspida Kabupaten Maros, warga Turikale dan peserta Sunatan dan Donor Darah yang berkangsung Ahad-Senin 15-16 September 2024 di Kawasan lingkungan masjid Lompoe (Persiapan Kawasan Heritage Turikale).
Sementara itu Ketua Lembaga Adat Brigjen Pol (Pur) Dr. Andi Mapparaesa Karaang Turikale VIII menyampaikan ucapan terimakasihnya kepada Bupati Maros atas kehadirannya dalam pembukaan rangkaian acara Maulid di Kawasan Turikale . A,A Mapparessa mengutip pesan Karaeng Turikale IV dalam Bahasa Bugis *Allupai Kessimu Ripadammu rupatau, Inggeranggi Ja’mu* “ Lupakan Kebaikanmu kepada orang lain, dan ingat selalu Kesalahanmu kepadanya”.
Pembukaan rangkaian acara ditandai dengan pemukulan Bedug Bersejarah penginggalan Karaeng Turikale IV Abdul Qadir Al Jaelani yang telah berumur mendekati 300 tahun seumur dengan Mesjid Urwatul Wutsqa sebagai masjid pertama dan tertua di Kabupaten Maros.
Setelah pembukaan, Bupati Bersama Ketua Lembaga dan Dewan Adat Kekaraengan Turikale mengunjungi Lokasi Sunatan Massal dan Donor Darah yang berlangsung Bola Loppo-E dibelakang masjid. Khusus acara Sunatan dan Donor darah berkolaborasi dengan Pengelola RS Bayangkara Makassar, PMI Makassar, Baznas Kabupaten Maros.
Menurut Ketua Pemuda Remaja Mesjid Urwatul Wustqa (Prisqa) Andi Azizul Jabbar jumlah peserta sunatan 50 anak sementara jumlah pendonor daran 42 orang yang memenuhi syarat diambil darahnya. Kita berharap kegiatan ini pada tahun tahun yang akan datang lebih sukses dan menjadi agenda tahunan di Lembaga Adat Kekarengan Turikale dengan berkolaborasi dengan Prisqa, demikian Azizul.
• Red