Reportikaindonesia,com // Polman, Sulbar – Menindaklanjuti adanya informasi berkembang di tengah masyarakat dan laporan langsung gabungan LSM yang bergabung di Lingkar, oknum Kepala SMK Pertanian dan Perkebunan Rea Timur kecamatan Binuang Kabupaten Polewali Mandar di duga menjual sapi milik sekolah kepada pedagang sapi tetap hingga sekarang hasil penjualannya belum dikembalikan kepada pihak pengelola untuk dibelikan kembali bibit baru.
Bukan itu saja, menurut laporan masyarakat yang disampaikan kepada Lingkar, peserta didik akan dibebani membayar yang rencananya untuk membeli bibit sapi.
Dari hasil inspeksi mendadak (sidak) Kepala Inspektorat Provinsi Sulawesi Barat, Inspektur M.Natsir, tidak menemukan masalah berdasarkan informasi berkembang di tengah masyarakat. Demikian juga proses belajar juga tetap berjalan lancar dan baik, kata Inspektur M.Natsir.
Kepala Inspektorat dan juga pelaksana tugas Kadis Pendidikan dan Kebudayaan Provinsi Sulawesi Barat, Inspektur M.Natsir lebih jauh mengatakan, isu yang berkembang itu hanya merupakan miskomunikasi antara siswa dengan pihak pengelola sekolah dan setelah dilakukan klarifikasi dan pihak pengelola menjelaskan secara detail seputar informasi berkembang itu, ternyata tidak ada masalah dan pihak pengelola melakukan kegiatan sesuai dengan standar operasional ( SOP), jika ada sapi sudah tidak produktif, maka sapi itu harus dijual dan hasilnya dibelikan bibit baru.
Dalam kesempatan itu, pihak pengelola juga melaporkan, banyak ditemukan sapi terserang penyakit akibat dampak pandemi covid-19 kemarin, kata Inspektur M.Natsir.
” Walaupun dianggap tidak ada masalah, sesuai SOP yang berlaku di SMK-PP Rea Timur, hasil dari penjualan sapi tersebut, agar pihak sekolah bersama pengelola segera mengganti bibit baru agar segera menyelesaikan masalahnya”, pungkas Inspektur M.Natsir.
Sementara Kepala SKM- PP Rea Timur, Taupik, S.Pd, MM dikonfirmasi wartawan Reportika Indonesia, Rabu (27/7-2022) membenarkan kalau dirinya baru saja didatangi Kepala Inspektorat Pemprov Sulbar dan juga Plt Kadis Dikbud Sulbar secara mendadak dan kaget karena sebelumnya tidak ada informasi kedatangan.” Saya kaget, dan keringat dingin karena sementara bawa parang rencana untuk memotong dan menata tanaman sekitar jalan masuk sekolah dan dirinya langsung ditegur bahwa mau diapain itu parang dan secara spontanitas bahwa mau dipakai memotong rumput yang sudah panjang lagi”, kata Taupik.
Menurut Taupik, Kepala Inspektorat itu, langsung mempertanyakan tentang penjualan sapi dan dirinya tidak memahami secara utuh sehingga memanggil pihak pengelola untuk menjelaskan secara detail sesuai kondisi lapangan seperti sistem dan mekanisme pengelolaan sapi termasuk lainnya.
Memang sapinya telah terjual tetapi hingga sekarang belum dibayarkan, apalagi sapinya masih ada, belum diserahkan kepada pembeli karena belum dibayarkan. ” Rencananya Minggu ini dananya diserahkan kepada pihak pengelola dan jika danaya telah diserahkan, dirinya meminta segera membeli bibit baru yang sehat, apalagi pak Kadis memerintahkan segera diselesaikan agar tidak lagi menimbulkan masalah yang cenderung ke fitnah.
Ketika dimintai tanggapannya terkait adanya sorotan dari sejumlah elemen masyarakat termasuk LSM dan Pers tentang kebijakan dilakukan dengan menangani langsung pengelolaan tanaman holtikultura, Budi daya ikan termasuk peternakan dan sebagainya. Menurut Taupik, sorotan yang dialamatkan kepada dirinya sebagai Kasek, itu merupakan bentuk tuduhan karena tidak sesuai fakta lapangan dan dirinya tidak mengetahui, apalagi ada pihak pengelola dan dirinya hanya memantau perkembangannya dan tidak mencampuri secara tehnis.”
Sesungguhnya ada oknum tertentu membuat suatu skenario semua peristiwa itu, bahkan menggerakkan peserta didik untuk melakukan aksi demo sehingga dirinya dalam memimpin dan menata sekolah ini jauh lebih baik tidak tenang, tetapi bagi dirinya tidak mau terlalu pusing untuk menanggapi masalah itu itu karena memang tidak melakukan seperti dituduhkan”, ungkap Taupik.
Bahkan dirinya, lanjut Taupik, pernah diisukan berselingkuh salah seorang gurunya, tetapi semuanya hanya fitnah dan dirinya tidak menanggapi karena memang dirinya tidak punya niat melakukan seperti dituduhkan oleh oknum tidak bertanggungjawab itu.” Saya tidak mau dendam, biarlah Tuhan mengetahui dan saya tetap mendoakan oknum itu semoga diberi hidayah dan tidak mengulangi perbuatannya”, pungkas Taupik.
Dalam kesempatan itu,
guru yang pernah diisukan selingkuh dengan kaseknya juga membantah keras kalau dirinya selingkuh, bahkan suaminya saat itu ketika mendengar isu langsung marah besar dan mendesak agar dirinya jujur tetapi tetap tidak paham karena memang dirinya tidak melakukan, tegasnya.
( ANDIRA )