Reportikaindonesia.com // Bekasi, Jawa Barat – Masyarakat Kabupaten Bekasi meminta kepada Pemerintah agar proyek pembangunan lintas jalan utara Jakarta-Bekasi-Karawag yang terhenti sejak lama agar secepatnya dilanjutkan.
Ungkapan itu diutarakan Asep Saiful Anwar warga Cabangbungin kepada awak media. Mengenai Proyek pembangunan jalan lintas utara Jakarta-Bekasi-Karawang terhenti seharusnya di kaji ulang kembali, mengingat lahan yang belum di bebaskan tersisa 13,5 kilometer dari akumulasi 19 kilometer dengan lebar sekitar 34 meter
“Saya sangat prihatin kenapa bisa terhenti begitu saja bahkan sampai bertahun tahun tidak ada kabar untuk meneruskan proyek pembangunan jalan Pantura tersebut. Padahal itu sangat penting dan tentunya bisa menghidupkan ekonomi masyarakat Kabupaten Bekasi,”jelas Asep pentolan Sekertaris KNPI Kabupaten Bekasi periode 2014-2017
Asep, menyampaikan pendapatan, Anggaran Pendapatan Belanja Daerah (ABPD) Kabupaten Bekasi tahun 2022 yang hampir mencapai Tujuh triliun rupiah, dan itupun sangat tergolong besar. Alangkah baiknya perencanaan pembangunan proyek jalan tersebut di anggarkan agar proyek tersebut berlanjut dan sesuai perencanaan sebelumnya
“Saya berharap Pemerintah Kabupaten Bekasi mengkaji ulang kembali agar rencana pembebasan lahan untuk pembangunan jalan tersebut jangan hanya sebatas perencanaan dan harus segera diselesaikan, jangan sampai tiap tahun selalu di silpakan, kan mubazir bang,”kelakarnya
MengutipTEMPO.CO (Kamis, 19 Februari 2015 20:01 WIB) Proyek pembangunan jalan lintas utara Jakarta-Bekasi-Karawang terhenti. Penyebabnya, Pemerintah Kabupaten Bekasi tidak mengalokasikan anggaran untuk pembebasan lahan
“Kebutuhan masih 13,5 kilometer lagi,” kata Kepala Bidang Perencanaan Fisik Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Kabupaten Bekasi, E.Y Taufik kepada Tempo, kamis, 19 Februari 2015.
Ia menyebutkan, total panjang jalan lintas utara 19 kilometer dengan anggaran Rp 1,4 triliun. Melintasi Cilincing di Jakarta Utara, Tarumajaya, Babelan, Sukawangi, Cabangbungin, Muara Gembong, dan Karawang. “Lebarnya sekitar 34 meter,” kata Taufik.
Sebenarnya, kata dia, proyek tersebut sudah dimulai sejak 2006, namun hingga 2013 baru 5,5 kilometer yang telah dibebaskan. Titiknya berada di Desa Setialaksana di Kecamatan Cabangbungin, Desa Sukatenang di Kecamatan Sukawangi, Pantai Hurip dan Buni Bakti di Kecamatan Babelan, Desa Samudra Jaya dan Segara Jaya di Kecamatan Tarumajaya. Karena tidak dianggarkan pada tahun ini, pihaknya akan mengusulkan kembali pada 2016. “Akan diusulkan lagi,” ujar dia.
Jalan lintas utara itu akan menjadi salah satu jalan alternatif menuju Subang, Indramayu, Cirebon, hingga Jawa Tengah dan Jawa Timur. Selain itu, menunjang jalan tol lingkar luar atau Jakarta outer ring road (JORR) II pada ruas Cibitung-Cilincing, Jakarta Utara.
(Junaidi)